03

1.5K 130 2
                                    

Tanpa sadar nayeon hanya terdiam memperhatikan mina yg sedari tadi berbicara bahkan sampai mina sudah berhenti namun nayeon tetap diam menapatap mina.

Mina pov

Mengapa dia hanya diam

Clakk...
Aku menjentikan jariku Di depan wajahnya namun dia tetap diam

"HEII.." teriakku agar dia tersadar Dan akhirnya diapun sadar dari lamunannya.

"Mengapa dia seperti itu apa Ada yg Salah dari ucapanku... Ah tidak penting kenapa Aku harus memikirkan ini" ucapku Dalam hati.

Mina pov end

Setelah nayeon tenggelam dalam fikirannya kini diapun sudah sadar akibat suara mina yg cukup kencang itu.

"O mian" ucap nayeon.

"Aku duluan" mina lgsg bangun Dan pergi tanpa menunggu jawaban dari nayeon.

Namun Tiba-tiba mina berhenti Dan berbalik.

" o iya, bisakah kau berhenti memanggilku menggunkan nama panjangku?! Itu sangat tidak enak Di dengar cukup mina saja" ucap mina pada nayeon dengan muka yg sangat datar tanpa Ada senyum diwajahnya Dan langsung pergi begitu saja.

.
.

Merekapun sudah masuk Dalam kelas
Kini mereka disibukan dengan kegiatannya masing2.

" Ya! Mina! " panggil seseorang di depan pintu kelas.

Mina pun langsung berdiri Dan menghampiri seseorang yg memanggilnya.

"Hm Ada apa"

"Hp mu taro mana Aku chat kenapa ngga dibaca2"

"Ha? Oh hp ku Ada Di tas Aku ngga bawa saat istirahat..  ada apa emgnya?"

"Kau ikut kumpulkan nanti?"

"Iya"

"Aku bareng kamu yaa" bujuk dengan aegyonya yg sangat mina benci itu.

"Aku tidak mau"

"Yaaak wae?"

"Aegyo mu membuatku mual" mina lgsg jalan masuk menuju pintu kelas.

"Yak! Minaaa"

"Haha iya iya Aku hanya bercanda "
Ucapnya sambil berjalan menuju kelas namun tiba2 dia berhenti.

"Sana Aku hanya mambawa helm 1" ucap mina.

"Aku bawa helm kok" teriak Sama sambil  berjalan pergi menuju kelasnya.

"Aneh bawa helm tapi tidak bawa motor" ucap mina kecil menuju tempat duduknya.

Saat kejadian itu berlangung, Ada sepasang Mata yg terus memperhatikan obrolan mereka dari dlm kelasnya.

"Ternyata dia punya teman... Ku Kira dia tidak punya teman" ucap nayeon lirih Dan lgsg menulis kembali.

Namun Di otak nayeon sangat tidak fokus dia terus bertanya2 mengapa sikap mina dengan wanita tadi sangat berbeda saat ia Di kelas.

"Shut nayeon" panggil naeun pelan.

"Lo lagi ngerjain tugaskan"

" Iya kenapa? " Jawab nayeon.

"Kerjain tugas gue juga dong" pinta naeun.

" Mengapa? Kau tidak punya tangan?" jawab nayeon sama pelannya mengikuti suara naeun.

Naeun pun sangat kaget mendengar jawaban dari nayeon.

"Kau!" Teriak naeun.

Plak...
Suara tamparan naeun yg dia berikan untuk nayeon,
Dengan kulit yg putih,pipi nayeon langsung terlihat  memerah dikarenakan suara yg sangat keras hal itu berhasil menyita semua pandangan.

"Naeun mengapa kau tiba2 menampar dia" Tanya Lisa yg kaget melihatnya.

Lain hal dengan mina yg hanya menoleh Dan lgsg melanjutkan tugasnya.

"Hah! kau sudah berani denganku rupanya" teriak naeun pada nayeon tanpa menjawab pertanyaan lisa.

"Memang kau siapa?" Jawab nayeon dengan sangat berani berbeda dengan sebelum2nya...

Iya itu semua Karna ucapan mina saat di tepi danau, entah kenapa kata-kata mina sangat berpengaruh untuknya.

Tanpa menjawab pertanyaan nayeon, naeun lgsg menarik rambut nayeon Dan terjadilah drama tarik2 rambut cakar-cakaran layaknya wanita saat bertengkar.

Melihat adegan itu semuanya sibuk melerai mereka berdua berbeda dengan mina Kali ini dia hanya menjadi penonton, dia hanya melirik Dan kembali melanjutkan tugasnya.

Setelah mereka terpisah kondisi mereka berdua sangat berantakan bahkan baju mereka robek2 Dan Ada bekas cakaran Di tangan Dan wajah mereka.

.
.
.

Tiba lah waktu pulang

Mina lgsg bergegas ke tempat parkiran motor dengan niat menunggu Sana.

Saat menunggu sana mina melihat wanita dengan baju yg robek berjalan Dan sangat terlihat lusuh melewatinya begitu saja.

"Yak!" Panggil mina.

Nayeon pun menengok Dan melihat kanan Kiri memastikan apakah dia memanggilnya atau memanggil org lain.

" Aku? " sambil menunjuk dirinya sendiri.

" Iya siapa lagi disitu hanya Ada kau! "
Jawab mina ketus.

"Ada apa?"

Mina lgsg berjalan Dan mendekati lawan bicaranya itu Karna jarak mereka cukup jauh.

Dan siapa sangka mina memberikan jaketnya pada nayeon.

"Ni pake!" Ucapnya datar.

Nayeon pov

Aku sangat kaget melihat mina memberikan jaketnya pada ku.

"Ha? Kau serius?" tanyaku yg terheran-heran.

"Kalau tidak mau terserah, Aku tidak memaksa" jawabnya dengan seolah2 akan memakai jaketnya kembali.

Jika dipikir2 Aku butuh jaketnya Karna melihat penampilan ku ini benar-benar berantakan.

"Aku mau" Aku langsung mengambil jaketnya Dan langsung memakainya.

"Mina ayo!" teriak wanita yg belum ku kenal namanya yg pasti dia adalah teman mina, tapi sepertinya tadi aku mendengar namanya sana? tapi Aku tidak begitu yakin.

Tanpa mengelurkan sepatah kata dia langsung pergi meninggalkanku.

"Dasar aneh kenapa sikap dia berubah2 seperti itu! dasar labil!" ucapku tanpa Di dengar syp pun.

Nayeon pov end

mina menuju motornya terdapat  sana yg sudah memakai helmya.

"Itu siapa?" Tanya sana.

"Teman kelas ku"

"Ooo... Tapi mengapa Aku tidak pernah melihatnya padahal Kita seangkatan" Tanya sana yg heran.

"Dia anak pindahan"

"Oh pindahan dari man~"
Omongannya terputus Karna ucapan mina.

"Sudahlah itu tidak penting"

Sanapun lgsg memeluk mina dari belakang Karna mina sudah menjalankan motor vespa merah itu.

Kini mereka sudah sampai ditempat dimana mereka selalu kumpul Dan merekapun lgsg turun dari motor itu.

"Heeeii kenapa kalian berdua lama sekali"

"Bukan Kita yg lama tapi kalian yg datengnya sangat cepat, lihat skrg Masih jama 17.45 Kita janjian jam 18.00"  jawab sana.

"Yaudah Karna Kita sudah kumpul langsung aja Kita beraksii!!" Ucap Salah satu orang disana

.
.
.
.





.
.
.
.
.





it's love? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang