Dengan senangnya jeongyeon mendengar nama im nayeon yg membuat para sahabatnya kebingungan.
"Kau kenal dengan dia?" Tanya sana
"Tentuu sajaa bagaimana bisa Aku lupa dengannya, e tapi Aku tidak yakin Aku takut itu bukan seseorang Yang Aku kenal" jawab jeongyeon.
" Siapa? Kau tidak pernah memberitahu tentang dia ke kita, kenapa tidak pernah kau ajak main?? " Tanya momo.
" Jika Aku sudah bertemu dengannya pasti saat ini dia sudah ku ajak bergabung dengan kita" ucap jeongyeon.
" Memang knp unnie? Knp kau tidak bertemu dengannya?" Tanya tzuyu bingung.
"Kalian tau bukan dulu aku tinggal Di busan... Dia teman tk ku Dan sd ku Kita cukup dekat pada saat itu namun Karna Aku harus pindah ke Seoul kita Sama sekali ga berhubungan semenjak itu..." Jelas jeongyeon
"Oh jadi saat sd itu kau anak pindahan dari Busan " tanya momo.
"Iyah begitulah jadi sebelum Aku kenal jihyo Aku lebih dulu kenal dia tapi Aku tidak tau seperti apa dia sekarang Karna yg ada di otakku hanya muka dia saat kecil..."
"Waaa daebak dunia ini sangat sempit rupanya" ucap chaeyoung sambil tepuk tangan.
"Jadi apakah dia cantik unnie?" Goda dahyun.
"Mana ku tau Aku blom liat muka dia yg sekarang... Kalau dulu sih menurutku biasa2 aja hahah..." Jawab jeongyeon.
"Hanya dia yg tau dia cantik atau tidak" lanjut jeongyeon sambil menunjuk mina dan semua Mata tersorot padanya.
Mina hanya diam saat semua melihatnya dengan tatapan sangat menyeramkan.
"Bagaimana? Cantik tidak!?" Tanya sana Judes.
Mina hanya diam Dan mengalihkan pandangannya pada hp ditangannya.
"Aku harus pulang bundaku sudah mengirim pesan" jawab mina langsung bangun meninggalkan perkumpulan itu.
"Yak kau! " Ucap Sana.
"Lalu Aku bagaimana? Kau meninggalkanku hah!?" Teriak sana.
"Kau bareng aja sama yg lain " teriak mina dari depan pintu.
"Aku duluan baayyy!!! Minaaa tunggu aku ikut!!!" teriak sana sambil menyusul mina.
"Apa2an dia, tadi marah-marah pada mina tapi tetap saja nempel pada mina" ucap jihyo.
Setelah kepergian sana Dan mina yg lain pun ikut pulang ke rumah masing2.
.
.
.Keesokan harinya di kampus
Seperti biasa mina menaruh vespa merahnya di parkiran tidak lupa telinganya yg selalu tersumbat earphonenya.
"Mina.."
"Minaa" menyentuh pundaknya Dan mina pun kaget.
"Aish! ku Kira siapa.."
"Hahahahahah" tertawa puas
"Jika kau menghampiriku hanya untuk tertawa lebih baik Aku duluan" ucap mina sambil berjalan.
"Hahah tidakk bukan begitu... Aku hanya ingin menyuruhmu membawa nayeon saat istirahat menemui anak2 yg lain" pinta jeongyeon.
"Kau! Ini Masih pagi mengapa selalu membahas dia" kesal mina.
"Kau tau?! Aku tidak berteman dengannya!" ucap mina Dan pergi meninggalkan jeongyeon.
Mina pov
"Kenapa org2 selalu menanyakan dia padaku... Membuat moodku hancur saja!" ucapku Dalam hati sambil menuju kelasku.
Setelah sampai kelas ternyata Masih sepi hanya 6 org mungkin Dan aku lgsg duduk Di tempatku membaca novel ku.
"Hai.." ucap seseorang yg tiba2 duduk Di samping kursi ku.
Aku hanya menengok Dan ternyata dia nayeon, Aku lgsg membaca novelku kembali.
Lagi lagi dia ngga dimana2 selalu dia.
Mina pov end
"Emhh... Maaf Aku lupa membawa jaketmu" ucap nayeon menundukan kepalanya.
Mina tidak membalasnya dia hanya menganggukan kepalanya saja lalu nayeon menaikan kepalanya yg tadi tertunduk.
"Dan Aku mau bilang terimakasih " ucap nayeon.
Mina langsung menghadap nayeon.
"Ternyata benar hobimu Adalah mengucapkan terimakasih" ucap mina sambil menatap nayeon.
"Bukan begitu Aku kemarin tidak sempat bilang terimakasih pada mu Karna kau langsung pergi begitu saja"
"Yaudah..." Mina kembali menghadap novelnya.
"Mina "
"Apalagi "
"Mengapa kau saat Di kelas jarang berbicara? jika ku lihat kau dengan teman wanitamu itu kau sedikit lebih banyak bicara"
"Bukan urusanmu"
"Mmhh baiklah... Maaf Aku mengganggumu" nayeon lgsg menuju bangkunya namun tiba2 tangannya Di tahan oleh mina.
"Kau mau tau?" Ucap mina Dan nayeon pun lgsg duduk kembali.
"Karna semua Di kelas ini seperti hewan"
"Maksudmu? Aku hewan !?" Tanya nayeon kaget.
"Kurasa kau tidak termasuk tapi Aku belum tau mungkin kau bisa saja sama seperti mereka" jawab mina datar.
"Yaa! Aku tidak seperti mereka Aku berbeda dengan mereka! Kau tau justru ku Kira kau Sama seperti mereka... Yaa tapi ternyata Tidak" ucap nayeon.
"Mengapa kau pikir Aku Sama seperti mereka?"
"Kau terlihat sangat dingin Dan Judes tapi ternyata kau org yg hangat"
"Hangat? Mksd mu?"
"Iyaa entah kenapa jika Aku bersamamu Aku merasa semuanya akan baik2 saja" ucap nayeon tanpa sadar berkata seperti itu Dan mina pun heran mendengarnya.
"M..maksudku kau org baik... Nah iya! itu org baik mksdku" lanjut nayeon sedikit gugup Dan panik
Mina hanya mengerutkan alisnya Karna bingung melihat tingkah nayeon.
"S..s.sudah Aku mau ketempatku" ucap nayeon yg pipinya sudah merah Dan berlari ke bangkunya.
Nayeon pov
"Waa Im Nayeon bisa-bisanya kau berkata seperti itu padanya... Bodoh bodoh... bodoh.." ucapku Dalam hati sambil menundukan kepalaku Di meja.
"Aaaaaa mau ditaro mana muka ku kalau bertemu dia lagi... Ah iya bahkan aku harus bertemu dia tiap Hari Karna Kita sekelas " ucapku Dalam hati sambil memukul kepalaku.
Jantungku yg sedari tadi terus berdetak kencang membuatku semakin gila.
Namun semuanya lenyap saat naeun tiba-tiba memukul meja ku yg otomatis kepalaku terangkat kaget.
"Im nayeon urusan kita belum selesai kemarin" ucapnya.
"Ada apa lagi?" Ucapku.
"Kau tidak lihat muka ku sangat banyak cakaran seperti ini! Muka ku yg Indah ini ternodai oleh tangan jelekmu itu" ucap dia dengan nada tinggi.
"Lalu aku harus apa"
"Kau harus mengikuti semua apa kataku selama seminggu... Oke?!" Pinta dia.
"Kau gila" ucapku kuberikan smirk terindahku.
"Hah apa!? Gila ? Kau yg gila!! " ucap dia dengan posisi akan menamparku
Secara reflect Aku hanya menutup kedua mataku.Namun Aku tidak merasakan Ada tamparan Di pipiku,
Akupun membuka mataku Dan ternyata tangan naeun sudah ditahan oleh seseorang.Dan lagi2 jantungku tiba2 berdetak kencang kembali.
Nayeon pov end
.
.
..
.
..
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's love? [END]
RomanceDua wanita yg memiliki perasaan yg Sama, namun mereka tidak yakin dengan apa yg mereka rasakan. Segitu ajaahh... Langsung baca aja yuk!