Chapter 8

755 46 0
                                    


"Betapa mudahnya kamu membuatku tersenyum, dan membuat kecewa."
-Sheina Clarissa-

"-Sheina Clarissa-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

======

"Zeddy. Kamu salah paham. Dia bu-

"Diam! Sekarang gue jadi yakin, kalo Lo itu jauh lebih baik dari Dyah! LO YANG SAMA SAMA JALANG KAYAK IBU LO!"

Sheina memberanikan diri untuk menatap lekat wajah Zeddy yang sudah berani-beraninya menyebut mamanya. Siapa saja pasti tidak terima jika ibunya dijelek-jelekin seperti itu.

"Zeddy cukup! Jangan sebut mama gue! Dia bukan jalang! Kalo emang lo marah ke gue, marah aja! Tampar gue sampai lo puas! TAPI JANGAN SEBUT MAMA GUE ZEDDY! BAJINGAN!!!" Sheina benar-benar kecewa dengan ucapan Zeddy barusan. Ia langsung melengos pergi menuju kamar sebelah yang kosong. Hatinya sudah cukup sakit hari ini.

Sakit.

Sheina lelah.

Batinnya tersiksa.

Menahan untuk siapa dia juga tidak tau,,,

Sheina menangis dibalik selimutnya. Hatinya sudah cukup lelah, ucapan Zeddy yang semakin memberikannya luka yang cukup banyak. Tadi pagi Zeddy sudah membuatnya berbunga bahagia, tapi lihat. Malamnya Zeddy sudah menyakitinya dengan berlebihan.

Hiks hiks hiks.

Ayah kamu kenapa jahat banget sayang, kenapa? Kenapa juga ayah kamu baik sama bunda. Kuatkan Bunda, jadikan bunda ibu yang tegar. Maafkan bunda,,, Sheina tidak ada hentinya mengelus perutnya yang sudah membuncit. Hatinya sungguh rapuh, ia tidak tau harus bagaimana. Menyerah, atau kembali bersabar.

Di ruang lain, ruang tamu, Zeddy duduk bersandar di sofa, mencoba mengembalikan dirinya. Rasa kesal, marah, sesal, dan semuanya itu menjadi satu. Bahkan Zeddy tidak tau harus bagaimana. Antara menghampiri Sheina untuk minta maaf, atau pergi meninggalkan Sheina dan merenung sejenak. Zeddy juga lelah, disisi lain dia terus berusaha menjadi suami yang terbaik, menjadi ayah yang bertanggung jawab, dan mati-matian berusaha melupakan Dyah. Tapi lihat, apa yang Sheina lakukan. Sudah cukup membuatnya kecewa, sudah cukup membuat dirinya merasa tidak dihargai sama sekali.

Zeddy pikir, Sheina akan bisa menerimanya.

Zeddy pikir, perlahan ia akan mencintai Sheina.

Tapi tidak, cobaan hatinya terlalu banyak. Bahkan, ia merasa sangat lemah jika melawan perasaannya sendiri.

"ARGH! ANJING!"

SheinaZeddy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang