“Harapan itu tidak bisa memenangkan garis takdir Sheina. Seberapa besar harapan kamu pasti akan terkalahkan pada garis takdir yang menentukan”
=====
"Arga. I've called you son. Kamu kenapa ga ke bawah? Helen udah nunggu kamu son" suara lembut itu membuat amarah Arga langsung mereda. Arga bangkit lalu membalikkan badannya dan melihat mommy nya sudah berdiri di sana.
"Hi mom. Sorry! I don't hear you. Have lunch mom." Balas Arga lembut pada sang mommy. Ia turun dan berkumpul bersama keluarganya di meja makan. Ada Daddy beserta Helen—adik perempuan satu-satunya yang sudah siap untuk sarapan pagi.
Keluarga Leonardo sarapan sesuai etika. No voice.
Setelah sarapan selesai, sang Daddy bersuara. "Apa benar Sheina Clarissa ada di sini?"
"Right Daddy." Sahut Arga mencoba untuk biasa-biasa saja.
"Wah! Ajak ke sini dong soon. Mommy sudah rindu sama gadis cantik itu." Timpal mommy sangat antusias.
Helen yang mendengar itu hanya menyimak. Gadis berusia dua belas tahun itu masih tidak nyambung. Ah lebih baik pergi ke kamarnya dan bermain ponsel saja.
Arga menghela nafas panjang. "Okey. Arga akan coba ajak Sheina."
Ngajak istri orang ke rumah gak masalah kan ya?
=====
"Kakak! Apa kamu tidak menjemput kak Sheina kemari?" Tanya Helen tiba-tiba saat ia menghampiri kakaknya di kamar.
Arga yang menyadari kedatangan Helen hanya menghela nafas panjang. "Sorry dear. Kakak tidak bisa menjanjikan hal itu."
"Emang kenapa kak? She is you're best friend. Dan itu artinya, sahabat lebih dari segala-galanya. Bukankah begitu kak?" Tutur Helen dengan binar mata penuh harap. Ia dulu suka sekali bercanda, make up bareng, dan ngobrol banyak hal bersama Sheina. Makanya, ia tau bahwa Sheina sahabat kakaknya.
Arga baru sadar, ucapan Helen sangat benar. Sahabat kan memiliki arti paling dalam. Tidak mungkin kan Sheina mudah melupakan dan mengabaikan dirinya?
Arga mengacak rambut gadis kecil yang duduk di sebelahnya itu. "Ah gadis kecil. Kamu benar. I will try to call her" sorry Arga langsung mengambil ponselnya di atas nakas, dan segera menghubungi sahabatnya.
Jarak berapa detik, telfon tersambung.
"Halo Shei"
"Iya Ga? Ada apa?"
"Ehum, aku mau ngajak kamu ke rumah untuk ketemu mommy sama Daddy. Mereka merindukan kamu"
Sheina tampak tercengang mendengar ajakan Arga.
"Oh iya, gue mau. Nanti gue kabari lagi ya."
======
"Siapa telfon?" Tanya Zeddy saat mereka sudah berada di dalam mobil untuk menuju kediaman keluarga Zeddy.
"Arga. He was inviting me for join dinner with his family"
"Kapan?"
"Tomorrow. Boleh kan?"
"Sama aku ya, dia bahaya buat kamu. Terlalu liar"
Sheina tersenyum kikuk. Tapi sisi lain, ia juga tidak terima sahabatnya dibilang liar. Tapi, memang benar bahwa Arga itu liar+mesum!
"Okey deal!"
Mendengar jawaban Sheina, Zeddy langsung mengacak pelan rambut istrinya. Lalu refleks ia menggenggam tangan Sheina.
KAMU SEDANG MEMBACA
SheinaZeddy [TERBIT]
Romance[PRE-ORDER 21 JAN - 10 FEB💗] TERBIT DI Moa_Publisher💗 [After 1KM] Kisah setelah semuanya terjadi, dan juga cerita tersembunyi yang harus ditulis. ini adalah kisah Zeddy Rivanno yang tidak ada dugaan untuk menikahi gadis bernama Sheina Clarissa. Z...