Chapter 25

923 20 14
                                    

"Sudah cukup! Author lagi badmood! Nanti malam apdet lagi! Skrng pemanasan! Hehehehe! Xoxoxo"-Author-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sudah cukup! Author lagi badmood! Nanti malam apdet lagi! Skrng pemanasan! Hehehehe! Xoxoxo"-Author-

SIAPIKAN MENTAL KALIAN YA DI CHAPTER INI DAN SELANJUTNYA!

T. B. C


======

Hari ini adalah hari puncak kompetisi pemotretan model pertama bagi Sheina setelah vakum empat bulan.

Dari Minggu kemarin ia sibuk menjaga kesehatan tubuh, berat badan, dan kondisi wajahnya. Hal itu membuat Zeddy pasrah karena ia tau hal tersebut adalah keinginan terbesar Sheina dalam hidupnya. Zeddy hanya tidak ingin menjadi penghambat lagi.

Dan dari kemarin juga, Zeddy tidak bisa diam. Ia terus mengekori sang istri pergi apalagi bersama si Arga dengan alasan ada urusan penting. Untung saja Arga tidak berani macam-macam dan Sheina juga mengerti dirinya.

"Shei. Udah, kamu duduk dulu. Dari tadi muter-muter" keluh Zeddy melihat sang istri berkaca sambil mondar-mandir melihat tubuhnya sudah pas atau belum.

"Bentar yang! Aku takut gak sesuai kriteria." Sheina berbalik, ia memperhatikan kembali tubuhnya. Takut ada lemak yang nempel.

Zeddy yang lagi bersandar di kepala ranjang sambil berkutat dengan laptopnya itu berdecak pelan. "Body kamu pas banget sayang. Dari kemarin kamu kelebihan banget jaga makanannya, sampai-sampai kurus tuh." Ujarnya khawatir dari kemarin melihat pola makan sang istri seperti orang susah. Bayangkan saja, selama seminggu lebih, Sheina hanya mengonsumsi buah-buahan dua kali sehari. Perut apa itu? Zeddy tidak habis pikir.

Sheina berbalik, berjalan menghampiri Zeddy lalu duduk di sampingnya. "Aku cuma mau yang terbaik buat kali ini. Nanti malam, aku janji bakal ngasik yang terbaik buat kamu. My husband." Tatapan Sheina sangat lekat, tangannya beralih membelai lembut pipi kanan Zeddy yang juga menatapnya. Dengan ini, perasaan Sheina lebih baik, bahkan ia bisa lebih berpikir positif lagi.

Zeddy tersenyum lebar, hanya mengiyakan sang istri. "Persiapannya jam berapa, heum?" Tanya Zeddy membelai lembut surai sang istri lalu ia bawa bersandar di dada bidangnya.

Sheina langsung memeluk manja. "Nanti, sekitar jam dua."

Zeddy menggelengkan kepalanya melihat sikap sang istri yang lebih manja daripada biasanya. "Manja banget sih kamu yang."

"Emang gak boleh?"

"Bukan gitu, cuma enggak kayak biasanya. Makin sayang jadinya."

"Aku juga." Sheina mengeratkan pelukannya, mencium maskulin Zeddy yang selalu ia suka selama ini. "aku tidur lagi ya, ngantuk"

"Sleep well my wife" Zeddy tidak akan melepaskan wanitanya!

=====

"Sheina, sayang!" Seru Mommy Jane layaknya di rumahnya sendiri, padahal sekarang ia tengah berada di apartemen Zeddy untuk menjemput Sheina.

SheinaZeddy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang