Chapter 14

573 26 7
                                    

HAI SEMUANYA! KEMBALI LAGI SAMA SHEINA ZEDDY YA!

GIMANA KISAH MEREKA?

KALAU TANYA, 'KAK KONFLIKNYA BIASA AJA' - IYA EMANG. AKU UDAH NIATAN BUAT ALUR GINI. AKU GA SUKA BUAT KEHIDUPAN MEREKA TERLALU RUMIT. (EH BUKANNYA AKU MARAH, TP AKU SENGAJA NGE-CAPS.. BIAR KEBACA.. HEHE)

JADI KALO KURANG BAPER SORI YA, INI UDAH BATAS KEMAMPUAN AUTHOR. MAKASIH! XOXOX..

T. B. C

====

"Aku mencintai kamu yang belum mencintai ku. Tapi aku yakin, kamu itu yang terbaik. Karena pada dasarnya kita saling berkorban"

 Karena pada dasarnya kita saling berkorban"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

=====

Setelah acara kangen keluarga Indonesia, Sheina memutuskan untuk merebahkan tubuhnya di kamar. Sebenarnya tadi mau nganterin laundry, tapi Zeddy sudah menyuruh penjaga apartemen untuk mengambil laundry mereka.

Sekarang Zeddy sedang berada di ruang kerjanya. Ada beberapa berkas yang perlu dipersiapkan.

Drttt drttt drttt

Zeddy mengangkat satu alisnya, melihat siapa yang telfon. Arkan.

"Halo? What's up?" Tanya Zeddy tanpa basa-basi.

"Lo udah ngumpulin ga sih berkas kuliahnya?"

Zeddy menepuk jidatnya. Ada satu berkas yang belum ia cari. "Lupa gue. Sumpah."

"Ck. Gimana sih lo Zeddy. Niat kuliah ga sih. Geram gue jadinya."

Jujur saja, Zeddy akhir-akhir ini malas untuk keluar dari apartemen. Ralat, lebih tepatnya tidak ingin jauh-jauh dari istrinya.

"Males gue." Balasnya singkat.

"Oh my God! So what you want?!"

Zeddy berpikir sejenak, "gue ambil gelombang terakhir aja ya. Lagian masih lama kan,"

Terdengar helaan nafas pasrah Arkan. "Serah lo. Asalkan lo kuliah, gue oke aja."

Zeddy tersenyum. Akhirnya ia memutuskan untuk meluangkan waktu bersama Sheina. Iya, itu tujuan utama Zeddy menunda urusan kuliahnya. "Good boy. Doakan gue supaya gue ngelupain Dyah Ar."

"Of course! You're the best husband Zedd, I sure it."

"Gue tutup dulu."

Setelah memutuskan telfonnya, ia segera menghampiri istrinya yang sedang duduk santai di ranjang sambil memainkan ponselnya.

"Eh, udah ngurusin kantornya?" Tanya Sheina yang sadar akan kedatangan Zeddy. Zeddy tersenyum lebar, lalu ikut duduk di sebelah Sheina dan menyenderkan punggungnya di kepala ranjang.

SheinaZeddy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang