BTW, AKU ULTAH😂
🥳🥳🥳
“Ternyata menyakitkan juga ya jika ada orang yang jauh lebih kenal sama kamu. Kayak, aku yang cuma buat kamu tertekan."
-Zeddy Rivanno-=====
Malamnya. Setelah Sheina dan Zeddy berkunjung dari rumah Arga, Zeddy jadi terngiang oleh ucapan Arga. Dan hal itu membuat tidurnya tidak nyenyak.
Lagi-lagi ia menyendiri di balkon kamarnya. Menatap langit malam negara asing dengan penuh rasa amburadul. Sampai-sampai ia berpikir kenapa tercipta menjadi sosok pria yang selalu melukai perasaan perempuan? Sekali lagi ia tegaskan bahwa ia bukan tipe cowok yang hobi melukai hati kaum hawa. Mungkin ia terlihat seperti cowok mesum, dan suka menggoda. Tapi itu hanya penilaian sebatas visualisasi saja, tidak seperti hati nuraninya.
Zeddy meremas vapornya. Emosinya mulai membuncah saat mengingat ucapan-ucapan keluarga Leonardo itu. "Gue ternyata bego banget ya jadi suami. Segitu egoisnya gue nyampe ga tau kemauan istri sendiri." Zeddy terkekeh pilu. Ia selalu melihat tidur damai Sheina, namun ia baru tersadar jika di balik kedamaian tersebut banyak luka yang ia berikan.
Meskipun Zeddy bisa menghargai perasaan Sheina selama ini, tapi tetap saja Sheina tersakiti saat tau faktanya jika ia tidak mencintai istrinya sendiri. Dalam benaknya terpampang banyak pertanyaan.
Gue harus apa?
Gue harus bersikap kayak apa?
Gimana dengan perasaan Sheina selama ini?
Apa Sheina bisa maafin gue?
Apa yang selama ini gue lakuin pada Sheina itu sia-sia?
Apa? Apa? Dan bagaimana?
Kenapa Sheina setegar itu hidup sama gue?
Pertanyaan terakhir membuatnya makin terenyuh. Pasalnya ia yakin rasa sakit yang istrinya pendam itu bukanlah hal sepele. Andai saja Dyah, ia sudah yakin jika Dyah akan menyerah dari awal. Tapi Sheina tidak seperti itu!
Zeddy mendongak, memejamkan matanya sambil menikmati angin malam yang menyelimuti tubuhnya. Tak peduli sedingin apa saat ini. Ia hanya butuh merenungkan semuanya.
Seharusnya dirinya tau apa kemauan istrinya, seharusnya ia lebih peka, seharusnya ia tidak egois yang hanya memikirkan bagaimana cara melupakan mantannya, dan seharusnya ia berusaha lebih keras untuk memperhatikan semuanya.
Bukan seperti ini?! Bukan Sheina yang terus-terusan berjuang! Padahal Sheina lah yang sudah ia hancurkan!
"Zeddy." Suara Sheina membuat Zeddy langsung membalikkan badannya, dan langsung membuang jauh pikirannya tadi.
"Aku cari kamu kemana-mana ternyata di sini?!" Kata Sheina khawatir. Langkahnya semakin mendekati sang suami lalu ia berhambur memeluk tubuh Zeddy. Sheina tau pasti Zeddy kepikiran dengan yang tadi. Entah semenjak hidup bersama Zeddy Rivanno, membuatnya harus bisa lebih peka lagi.
Zeddy meneguk ludahnya. Pelukan Sheina langsung meredakan emosinya. Kenapa ia baru menyadari kalau bukan hanya Dyah yang dapat menenangkan dirinya? Sedalam itukah cintanya pada Dyah? Hingga hatinya tidak bisa merasakan cinta tulus seorang Sheina Clarissa selama ini.
"Shei, maaf. I'm not a perfect husband for you. I can't to be what you hope of me." Ujarnya sambil bertopang dagu di puncak kepala Sheina.
"You're okay and you're never wrong of it Zeddy. Aku tau, semuanya butuh waktu. Jangan gegabah dalam hal perasaan kalau itu semakin menyiksa keadaan kita." Sheina terus menempelkan kepalanya di dada bidang Zeddy.
KAMU SEDANG MEMBACA
SheinaZeddy [TERBIT]
Romance[PRE-ORDER 21 JAN - 10 FEB💗] TERBIT DI Moa_Publisher💗 [After 1KM] Kisah setelah semuanya terjadi, dan juga cerita tersembunyi yang harus ditulis. ini adalah kisah Zeddy Rivanno yang tidak ada dugaan untuk menikahi gadis bernama Sheina Clarissa. Z...