"Cowok kalau udah banyak beban butuh pelampiasan yang tepat. Berbeda dengan cewek yang bisa memendam amarahnya"
-Sheina Clarissa-=====
03.14
Dengan tubuh remuk dan hati yang berkecamuk, Shiena bangkit dari tidurnya. Ia melihat sosok Zeddy yang tertidur pulas di sampingnya.
Ia tidak bisa tidur dari aktivitas yang begitu menyakitkan bagi Sheina dan menghabiskan berjam-jam lamanya. Ia segera bangkit dan merendam diri di bathtub dengan selangkangannya yang sangat sakit.
Hiks. Hiks. Hiks.
Sheina menangis. Ia menatap nanar pemandangan kota London yang masih terselimuti langit malam.
"Argh! Capek gue Zeddy. Capek! Gue ga tau apa mau lo. Gue ga tau,,, hiks" parau Sheina memeluk kedua lututnya didalam rendaman busa sabun. Dan tak lupa shower yang masih menyala.
Hatinya lebih sakit daripada rasa sakit tubuhnya yang digempur brutal oleh Zeddy.
Kedua sudut Sheina sudah terluka, daerah kewanitaannya juga sangat perih, dan badannya terasa remuk.
"Mama, hiks. Sheina kangen Ma,"
Shiena masih bertanya apa yang terjadi pada Zeddy. Kenapa sikapnya sangat menyeramkan? Padahal tadi pagi ia mendapat cibiran dari Cara yang membuatnya hampir menyerah, dan malamnya ditambah luka dari Zeddy.
Apa ia harus berhenti sekarang?
Apa ini yang disebut perjuangan Zeddy?
Apa harus dirinya yang selalu mengerti Zeddy?
Sheina menarik nafas dalam-dalam, ia menatap langit kamar mandi, dan kembali menangis.
Tangannya kembali mengelus perut ratanya. "Kamu kenapa pergi?! Bunda ga bisa ngadepin sendirian sayang. Kangen sama ngidam kamu, ngobrol sama kamu, dan ngeliatin ayah kamu ngelus perut bunda." Tutur Sheina kembali mengingat momen saat ia hamil. Padahal ia belum pernah melihat bentuk bayinya itu. Ah sedih rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SheinaZeddy [TERBIT]
Romance[PRE-ORDER 21 JAN - 10 FEB💗] TERBIT DI Moa_Publisher💗 [After 1KM] Kisah setelah semuanya terjadi, dan juga cerita tersembunyi yang harus ditulis. ini adalah kisah Zeddy Rivanno yang tidak ada dugaan untuk menikahi gadis bernama Sheina Clarissa. Z...