Chapter 11

689 39 2
                                    

P. E. R. H. A. T. I. A. N
HARAP HIDUPKAN DATA YA! SOALNYA BIAR TAU SESUATU YANG IYA-IYA! 😂🤟

Jangan lupa vomentnya!

****

Perlahan, seiring berjalannya waktu, aku akan membuatmu jatuh cinta. Sekalipun itu sulit”
-Sheina Clarissa-

“Tanpa bantuan kamu sendiri, aku tidak bisa mencintaimu”
-Zeddy Rivanno-

======

"Malam ini gue bakal masakin yang spesial buat Zeddy." Ujarnya mulai berkutat dengan bahan masakan di dapur sambil menunggu kedatangan Zeddy. Yang seharian ini sedang mempersiapkan pekerjaan kantornya.

Ini sudah seminggu hubungan rumah tangga Zeddy sedikit damai. Walau Zeddy masih menggunakan Lo-Gue, tapi tidak mempengaruhi sikapnya yang masih lembut pada Sheina. Sheina juga bisa mengontrol dirinya supaya selalu tetap tegar saat Zeddy termenung sambil melihat foto Dyah yang masih di simpannya. Tapi hal itu, perlahan sudah jarang Zeddy lakukan. Karena setiap saatnya, Sheina tidak henti bersikap sebaik mungkin pada Zeddy.

Seperti, Sheina selalu menyiapkan segala keperluan Zeddy, selalu menunggu kedatangan Zeddy saat ada urusan, selalu menguatkan suaminya saat lelah. Hingga perlahan, Sheina tidak merasa jaim di depan Zeddy begitupun sebaliknya, Zeddy sering menjahili Sheina, dan selalu membuat Sheina merona.

"Masak apa Shei?" Tanya Zeddy yang baru datang. Ia langsung memeluk tubuh ramping Sheina dari belakang, dan meletakkan dagunya di ceruk leher Sheina. Mencium aroma parfum yang sama dengannya.

Sheina langsung tercengang jika Zeddy tiba-tiba memeluknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sheina langsung tercengang jika Zeddy tiba-tiba memeluknya. Ini bukan pertama kalinya, tapi tetap saja Sheina dag-dig-dug merasakannya. "Zeddy, lepasin. Aku mau masak ihh,"

Zeddy semakin mengeratkan pelukannya, "harum banget,,,"

Sheina melirik sekilas, "kamu bau. Mau makan dulu apa mandi?"

"Makan aja dulu, soalnya sekalian kotor." Jawab Zeddy melepas pelukannya, lalu berjalan menuju meja makan. Zeddy tersenyum sendiri melihat wajah Sheina yang saat ini sering salting dan sering kelepasan bar bar di depannya.

"Sheina, Sheina,," gumamnya masih tertuju pada gerak-gerik istrinya yang sedang mempersiapkan makan malamnya.

Sekitar lima belas menit, Sheina sudah datang membawa masakannya, dan tak lupa kopi susu untuk Zeddy. "Silahkan dinikmati Mr. Zeddy Rivanno,,," ujarnya bak pelayan kafe, lalu ikut duduk di dekat Zeddy.

SheinaZeddy [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang