"Nyatanya, memang cowok yang tidak mudah untuk move on dan melupakan."
-Zeddy Rivanno-=====
Setelah mengurus perkuliahannya yang cukup membuatnya lelah, kini Zeddy memutuskan untuk pergi ke rumah kakek dan neneknya, tak lain untuk membahas tentang pekerjaan kantornya.
Tak lama kemudian, mobil Zeddy sudah tiba di halaman rumah kakek dan neneknya. Yah, Beliau yang sudah memiliki rumah sejak dulu.
"Assalamu'alaikum Nek," sapa Zeddy pada Nenek Lisa yang sedang duduk di kursi teras rumahnya.
Nenek Lisa langsung menyambut hangat kedatangan cucu kesayangannya itu, "waalaikum salam cucu Nenek." Nenek Lisa langsung merangkul Zeddy dan membawanya ke dalam rumah. "Ya ampun sayang, nenek kangen banget loh. Kamu jarang sekali ke sini, kecuali Nenek yang Indonesia, dan terakhir kamu kesini waktu ya ingusan,,, hahaha" wanita paruh baya yang berumur sekitar enam puluh lima tahunan itu terkekeh kecil jika mengingat betapa butek nya wajah Zeddy dulu.
"Nenek ada-ada aja. Sekarang Zeddy sudah tampan." Balas Zeddy lalu duduk di ruang tamu. Tak lama setelah kepergian Nenek Lisa membuatkan minum, kakek Kay datang menghampirinya. Zeddy bangkit dan langsung mencium punggung tangannya. "Kakek apa kabar? Sehat kan?"
Kakek Kay yang sudah berumur tujuh puluh tahunan itu, ikut duduk disebelah cucunya, "alhamdulillah, Kakek baik. Gimana Mama kamu? Katanya hamil lagi ya?" Tanya kakek Kay basa-basi.
"Alhamdulillah Kek, Mama sehat." Jawab Zeddy singkat karena jantungnya sedikit kacau. Tak lain tentang tujuannya kesini. Pasti nanti Kakek Kay dan Nenek Lisa akan mengintrogasi dirinya.
"Zeddy, kamu seriusan mulai mau bekerja di kantor Kakek?" Tanya Kakek Kay.
"Iya Zeddy, bukannya dulu Papa kamu bilang kalau kamu akan kerja setelah kuliah??" Sambung Nenek Lisa yang baru saja datang dengan membawa nampan berisi teh dan camilan ringan, lalu duduk dihadapan Zeddy.
Zeddy menghela nafas panjang, semoga saja dengan jawabannya, tidak membuat kedua orang tua itu kecewa atau marah. "Zeddy sudah jadi kepala keluarga Kek, Nek. Maka dari itu, Zeddy di London kuliah sambil kerja. Dan Zeddy mau bahas pekerjaan kantor sama Kakek, supaya tidak bentrok dengan jadwal kuliah,"
Nenek Lisa antusias bahagia mendengarnya, pasalnya wanita yang Zeddy nikahin itu, cocok dengannya. Ya, nenek Lisa sudah mengenal Dyah dari dulu, saat Nenek Lisa dan Kakek Kay pulang ke Indonesia.
"Wah! Kenapa kamu ga bawa istri kamu Zeddy. Nenek sudah kangen loh sama Dyah,,," ucapan Nenek Lisa membuat Zeddy meneguk ludahnya karena lagi-lagi Nenek Lisa tidak tau siapa istri aslinya, dan Nenek Lisa yang begitu menyukai gadis itu.
"Nek, Kek, Zeddy mau bilang soal istri Zeddy,,"
"Bilang aja Zeddy," balas kakek Kay.
"Istri Zeddy bukan Dyah,,,"
Nenek Lisa langsung tertawa kecil, ia menganggap ucapan Zeddy hanya lelucon. "Halah. Kamu ga pandai bohongin Nenek, mana mungkin istrimu bukan Dyah. Jelas-jelas kamu itu sayang dan cinta mati sama gadis cantik itu."
Lagi-lagi ucapan nenek Lisa menusuk jantung Zeddy. Bagaimana dirinya bisa move on, jika ia dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyukai kehadiran Dyah. Zeddy terdiam, ia sudah kehabisan kata untuk menjelaskan. Disisi lain, ia juga berat melupakan Dyah, tapi ia tidak bisa melanjutkan hubungan dengan gadis itu.
"Zeddy, benar kan kamu sudah menikah dengan Dyah? Kenapa ga diajak kesini? Kasian dia kan sendirian-
"Zeddy beneran. Zeddy dan Dyah sudah putus. Dan sekarang Zeddy cuma mau bahas tentang pekerjaan, tapi sebaiknya nanti saja. Sekalian Zeddy bawa istri Zeddy." Kata Zeddy langsung memotong ucapan kakek Kay. Dan kakek nenek langsung terbungkam mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SheinaZeddy [TERBIT]
Romance[PRE-ORDER 21 JAN - 10 FEB💗] TERBIT DI Moa_Publisher💗 [After 1KM] Kisah setelah semuanya terjadi, dan juga cerita tersembunyi yang harus ditulis. ini adalah kisah Zeddy Rivanno yang tidak ada dugaan untuk menikahi gadis bernama Sheina Clarissa. Z...