Happy reading ...
***
Berciuman adalah bagian ter-favorite bagi Nate ketika sedang bersama Tessa. Bibir mereka yang seakan memang diciptakan untuk saling melengkapi itu bergerak seirama mengikuti keinginan sang pemiliknya. Mereka bergelung di dalam selimut, panas dan dingin.
"Kalau saja aku tidak menyaksikan sendiri gerakanmu yang cepat, sudah pasti aku akan mengira kau ini manusia, Tessa." Nate mengusap bibir Tessa yang masih basah dan membuka untuk dinikmati kembali.
"Lalu bila aku manusia, kau sudah lama tewas oleh kebodohanmu itu Nate." Tessa tertawa geli.
Nate menyerang kembali, dengan ciuman yang lebih membutuhkan. Dia tidak pernah tahan bila hanya seperti ini terus menerus, karena merasa sangat tersiksa.
"Jadi ini kekasih manusiamu, Tessa?"
Nate dan Tessa tersentak, mereka sama-sama menoleh pada seorang pria berpakaian serba hitam yang tengah menyeringai dengan taring panjangnya itu.
"Damn, sedang apa kau di sini, Lion?" Tessa turun dari pangkuan Nate dan menghampiri Lion.
"Siapa pria tidak sopan yang masuk ke rumahku tanpa izin ini?" tanya Nate menunjuk Lion tidak suka.
Lion tertawa.
"Nate, sorry, Lion saudaraku," beritahu Tessa. "Dia memang tidak tahu sopan santun," cibirnya.
Nate terkejut, dia buru-buru turun dari sofabed dan menghampiri Lion. "Maaf, aku tidak tahu," ucapnya dengan wajah meringis malu.
"Aku hanya penasaran apa yang membuat Tessa meninggalkan kerajaan yang begitu besar, hanya untuk seorang manusia." Lion bergerak cepat memutari sisi tubuh Nate sembari hidungnya mendengus. "Ternyata aroma tubuhmu memang lezat," bisiknya menyeringai.
Nate membeku. Gigi taring Lion terlihat sangat panjang. "Apakah semua Vampire itu memiliki taring?" tanyanya meneguk ludah.
"Bagaimana cara kami menggigit bila tidak punya?" goda Lion dengan seringaian lebar.
"Jangan menakutinya, bodoh!" umpat Tessa. "Pulanglah ke kediamanku, aku akan menemuimu di sana."
"Kenapa kau tidak ikut pulang denganku sekarang?" goda Lion.
Tiba-tiba taring Tessa keluar, sebagai ancaman untuk Lion.
"Cara kalian bercanda benar-benar membuatku takut," keluh Nate dengan sekujur tubuh menggigil. Untunglah suhu tubuh Lion tidak dingin, sehingga dia bisa tetap berdiri tegak saat ini.
Taring Tessa kembali masuk ke dalam. Dia benar-benar lupa kalau Nate masih manusia.
Tunggu ... Tidak dingin itu berarti Lion ...
"Aku tahu apa yang kau pikirkan dan itu benar," kekeh Lion.
"Pergilah Lion," usir Tessa.
Lion mendesah. "Tidak bisakah kau membiarkanku bermain lebih lama dengan manusia? Ini pertama kalinya bagiku berinteraksi dengan manusia yang sangat menggiurkan, tetapi tidak bisa kugigit."
Di saat otak Nate mulai membayangkan hal-hal tentang digigit, Tessa kembali menunjukkan taring pada Lion. Kali ini sepertinya Tessa benar-benar marah dan membuat Lion hilang sekejap mata.
"Jangan dipikirkan, selama aku aku tidak akan ada yang berani melukaimu, tenanglah." Tessa menenangkan Nate.
"Apa kau harus pergi sekarang?" tanya Nate dengan berat hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Women (SELESAI)
VampireWarning: Banyak adegan dewasa di dalamnya (Adult romance) Tessa Volta, dia adalah Mahasiswi yang sangat sulit didekati, sehingga mendapatkan predikat Anti Sosial. Cantik, berkulit putih dan sedingin es. Meski tidak memiliki teman, Tessa merasa hidup...