Makan Siang

1.6K 153 142
                                    

Haii dapet sama dari kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haii dapet sama dari kita. 😉
Caletta 💙
.
.
.

***


Caca masih berkutat di dapur dengan Ratna—ibu Rega. Dia dan Ratna terus saja saling bertukar cerita sambil memasak makan siang. Siang ini rencananya keluarga Rega akan makan bersama di apartemen mereka.

“Sayang, mama mau bawa sayur dan buahnya ke meja makan dulu, ya. Kalo kamu capek. Kamu istirahat aja. kasian kan cucu mama nanti juga kecapekan.” Ratna memberi nasihat sambil memegang mangkok berisikan sayur capcay. Caca hanya mengangguk patuh, lalu membiarkan Ratna berlalu meninggalkannya seorang diri.

Sudah hampir seminggu Rama dan Ratna menginap di apartemen milik Rega dan Caca. Caca yang awalnya sangat merasa khawatir karena terlalu banyak menonton sinetron tentang mertua yang jahat menjadi tidak khawatir lagi. Pasalnya Ratna dan Rama sangat baik dan begitu memanjakan dirinya.

Semua persepsi buruk tentang mertua terhapus begitu saja dari benak Caca setelah seminggu tinggal satu atap dengan orang tua Rega. Sekarang Caca malah merasa sedih, karena hari ini Rama dan Ratna akan berencana untuk pulang setelah acara makan siang bersama.

“Sayang, sini, Papa kamu sama Rega udah pulang nih.”

Teriakan Ratna berhasil memecahkan lamunan Caca. Caca bergegas mengambil hidangan penutup yang baru selesai dia sajikan di atas piring. Setelah semua dirasa siap dia berjalan perlahan menuju ruang makan.

***

Acara makan siang baru saja selesai. Rega yang baru saja menghabiskan segelas air putih beralih menatap Rama dan Ratna, “Papa sama mama yakin mau pulang hari ini? Gak mau nanti aja?”

Rama membersihkan mulutnya menggunakan tisu, dia ikut menatap Rega. “Iya, papa kan harus kerja. Lagian papa cuma ambil cuti selama seminggu. Butik mama kamu juga belum dicek selama seminggu ini.”

Ratna menyahut. “Itu bener sayang, bukannya kita gak betah tinggal disini. Tapi papa sama mama kamu harus balik kerja. Lagian mama percaya kalo Caca bisa ngurus kamu dan bayi kalian dengan baik.”

Caca menatap Ratna. “Ma, Caca suka mama sama papa ada disini, keputusannya gak bisa di undur ya?” tanya Caca dengan raut wajah sedih.

Ratna mengusap rambut Caca yang dicepol satu. “Sebenernya sih mama juga suka tinggal sama kalian, tapi ya mau gimana lagi. Udah, Caca gak perlu sedih ya. Kalo ada apa-apa atau Rega jahil sama kamu, kamu bisa langsung aduin ke mama, biar kupingnya Rega mama jewer.”

“Apaan sih ma, Rega udah gede loh ini, udah mau punya anak juga. Masa di jewer sih,” ucap Rega kesal.

Rama terkekeh pelan. “Soalnya kamu kan emang manja terus jahil Ga, untung aja Caca betah sama kamu, kalo papa sih udah papa tinggalin.”

“Papaaa!” Rega semakin dibuat kesal karena orang tuanya serempak mempermalukan dirinya di depan Caca.

“Udah pa, ma, kasian Rega, jangan di jahilin mulu.” Caca berusaha membela Rega.

Suddenly Married [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang