Disaat cinta itu datang, kenapa cinta masa lalu ikut datang?
Dilema itu tengah dirasakan oleh dokter ganteng, Regantara Putra Maheswara. Rega menghadapi sebuah dilema saat seseorang di masalalu nya kembali datang untuk menagih sebuah janji.
Akankah...
"Cin, besok gue di undang ke acara reuni SMA gue. Lo bisa ikut 'kan?"
Rega yang baru saja pulang dari rumah sakit langsung melontarkan pertanyaan pada Caca yang sedang asik menonton.
Caca beralih menatap Rega. "Besok?"
Rega mengangguk.
Kayaknya reuni ini salah satu rencana si Santi deh. Gue gak akan biarin Rega dateng sendirian.
Caca berkedip dua kali. "Bisa kok. Jam berapa acaranya?"
"Jam tujuh malem, besok gue pulang cepet kok. Lo siap-siap aja ya, gak perlu dandan cantik-cantik, ngerinya lo di gaet orang lagi." Rega mengingatkan, dia tau betul watak teman SMAnya.
"Gak janji sih. Gue kan udah Cantik dari lahir." Caca tersenyum lebar.
Rega mengacak surai Caca gemas. "Iya deh yang dari lahir udah cantik. Yaudah, gue mandi dulu ya."
"Iya, sana mandi. Bau tau." Caca menutup hidungnya seraya mendorong Rega untuk menjauhi dirinya.
Rega berjalan pelan meninggalkan Caca. Namun sejurus kemudian dia kembali menghampiri Caca. Rega menyeringai. "Gak mau sekalian mandi bareng?"
Caca melotot. "CINTAAAAAAA! KALO LO MASIH JAHIL JUGA! MALAM INI, LO TIDUR DILUAR!"
Rega menutup telinganya seraya memasuki kamarnya. Ia berteriak."IYA, IYA GUE MANDI SENDIRI."
***
Caca dan Rega sudah berada di tempat acara reuni SMA Kharisma angkatan 2014. Caca sendiri sudah berpamitan pada Rega untuk pergi ke toilet lebih dulu. Sedangkan Rega langsung menemui teman-temannya semasa SMA.
Sebelum datang kesini, tentu saja Caca sudah mengatur strategi bersama dengan Ara, Aletta dan Seila. Mereka bertiga tidak bisa ikut datang, tapi itu tidak akan membuat Caca menjadi takut. Setelah melihat pantulan wajahnya di cermin, Caca memutuskan untuk segera keluar menemui Rega.
Caca menghentikan langkahnya. Dia menatap tajam kearah gerombolan orang yang seolah sengaja menyudutkan Rega dan Santi. Mereka sepertinya begitu gencar membangkitkan memori indah dari keduanya. Caca memutuskan untuk bersembunyi dan melihat apa yang sedang direncanakan oleh Santi.
Caca mendengus. Ternyata dia udah mulai. Okey, gue ikutin permainan lo. Kita liat aja, kejahatan atau kebaikan yang bakalan menang.
"Udah dong, gak perlu ngomongin gue sama Putra lagi. Dia sekarang udah punya istri, kasian 'kan istrinya." Caca bisa mendengar Santi berbicara seolah tengah membela dirinya.