Salah Paham

2.9K 220 257
                                    

Disaat muka unyu Caca kena tampar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disaat muka unyu Caca kena tampar. Hatinya malah ikut ambyar.

.

.

.

***


"Lo ngapain ngajak gue kesini?"

Rega menoleh menatap gadis berbaju pasien yang tengah menatap lurus kedepan. "Lo yang kenapa? Kenapa lo gak pernah cerita kalo lo sakit leukimia?"

Santi tersenyum tipis. "Pasti dokter tua bangka itu udah ngasih tau lo ya. Emang ember banget sih tu dokter. Untung ganteng."

Rega ikut tersenyum. Santi dan semua pasien di rumah sakit ini selalu membuat dirinya merasa bingung, pasalnya hampir semua pasien yang menderita penyakit yang mematikan itu bisa bersikap seolah dirinya baik-baik saja. Bahkan bisa menyalurkan senyuman ke wajah orang lain.

Santi beralih menatap Rega. "Karena lo udah tau, gue mau jujur. Enam tahun yang lalu, gue sengaja ninggalin lo gitu aja karena gue pikir gue gak akan hidup lama. Seperti yang lo tau, gue udah biasa sendirian, tapi lo, lo gak bisa sendirian Put. Gue gak mungkin biarin lo tau gue sakit, karena gue tau rasa sakitnya ditinggal orang yang kita sayang itu bener-bener menyakitkan."

"Tapi San. Seandainya dulu lo ngasih tau gue, gue pasti nemenin lo. Gue pasti nunggu lo pulang. Gue gak akan mungkin nikah sama orang lain." Rega memegang bahu Santi, dia menatap Santi penuh dengan penyesalan.

Mata Santi berkaca-kaca. "Ini yang gue gak mau. Gue gak mau bikin lo nunggu Put. Gue gak bisa biarin orang lain tersiksa karena gue."

"Tapi lo jahat San. Lo malah bikin gue tersiksa, karena kesannya gue pacar gak tau diri. Gue bahagia diatas penderitaan lo."

Rega mulai menangis. Pemuda itu menitikan banyak air mata.

"Ish lo kok nangis sih. Kan gue udah pernah bilang, elo tuh jelek kalo lagi nangis. Hapus cepetan."

Rega menggeleng. "Enggak, gue gak peduli kalo gue jelek. Yang gue peduliin cuma lo aja. Apapun yang terjadi lo harus sembuh. Gue pasti bakalan nemenin lo sampe sembuh."

Santi ikut menangis. Rega dengan cepat merengkuh tubuh ringkih itu kedalam pelukannya. "Lo janji, lo harus sembuh San," bisik Rega lirih.

Reza, Alan, Aletta, Alex dan Seila sedari tadi berdiri tak jauh dari dua orang itu. Reza dengan cepat memalingkan wajah, saat keduanya berpelukan. Seila dan Aletta sudah saling berpelukan seraya menangis. Alan dan Alex hanya diam, mereka berdua saling lirik seraya memperhatikan gerak-gerik Reza. Sepertinya Alan dan Alex tau bahwa Reza menyimpan perasaan Cinta untuk Santi.

Alan bergumam pelan. "Semoga aja, adegan drama ini gak diliat sama Caca. Kalo Caca liat, bener-bener jadi drama nih."

***

Suddenly Married [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang