Terungkap

2.1K 166 114
                                    

Happy SatnightDari ibu hamil yg masih kek anak SMA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Satnight
Dari ibu hamil yg masih kek anak SMA

Cantika Ayu Prameswari
.
.
.

***

Caca berjalan dengan gugup. Dia terus saja memegang erat tas selempang yang ada di bahu kanannya. Semua ini karena tiba-tiba saja Zia mengajaknya untuk bertemu dengan alasan ingin meluruskan suatu hal. Caca yang penasaran akhirnya setuju untuk datang, dia tadi berpamitan pada Rega untuk bertemu sahabat baiknya. 

Alasan Caca bukan lah suatu kebohongan karena pada kenyataannya, dulu, semasa Caca SMK, Caca, Zia dan Redi adalah sahabat dekat. Mereka memilik grup dengan nama 'My Gebleks Friends'. Grup yang membuat masa-masa SMK Caca memiliki banyak warna, grup yang bahkan sampai sekarang tidak bisa Caca lupakan.

Caca mengembuskan napas secara perlahan. Dia mengetuk pintu sebuah ruangan Kafe yang terletak di ujung ruangan, jauh dari ruang utama yang berisikan banyak orang.

"Assalammualaikum," ucap Caca seraya membuka pintu dengan pelan.

"Wa'alaikumussalam," jawab dua orang dengan jenis kelamin yang berbeda secara bersamaan.

Caca masih betah berdiri di ambang pintu. Dia memperhatikan dua orang yang sudah duduk bersisian. Caca bisa tau bahwa mereka berdua adalah Zia dan Dimas. Yang Caca tidak mengerti, mengapa Zia harus mengajak Dimas?

Zia bangkit dari duduknya kemudian berjalan menghampiri Caca. "Caca, sini duduk." Zia memegang tangan Caca lalu menuntun Caca untuk mengikuti dirinya.

Caca mengikuti Zia. Mulutnya masih tertutup dengan rapat.

Setelah ketiganya duduk bersama. Keheningan pun terjadi, Zia dan Dimas saling lirik. Sedangkan Caca masih tetap diam menunggu Zia dan Dimas mengutarakan maksud mereka mengundang Caca kemari.

"Ca, pasti Caca kenal gue kan. Gue Zia, Ziara Sucia Putri." Zia memulai pembicaraan, gadis bercadar ini mulai membuka cadar miliknya dan memperlihatkan wajah yang sangat Caca kenali.

Caca mengerjap. Kemudian mengangguk. Caca masih tidak sanggup untuk bersuara, dia masih tidak menyangka bisa berada dalam satu ruangan bertiga dengan sahabat masa SMKnya.

Tangan Dimas bergerak guna mengubah model rambut dan memakai kacamata miliknya. Dimas menatap Caca yang memperlihatkan raut kebingungan. "Gue Redi, orang yang mungkin masih lo benci sampe sekarang."

Caca semakin mematung. Dia hanya melirik Zia dan Redi, bingung—itu yang Caca rasakan sekarang. Berkedip, satu bulir air mata malah mengalir, Caca menunduk guna menyembunyikan tangisannya yang tiba-tiba saja tak bisa terbendung.

"Hiks— gue gak hiks— ngerti kenapa gue hiks– nangis hiks – gue..." Caca berbicara dengan terbata-bata. Zia dengan sigap mendekat lalu memeluk Caca sambil mencoba menenangkan Caca. Tanpa sadar air mata Zia juga ikut terjatuh.

Suddenly Married [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang