Neandro

❤️Who him?

Seorang wanita cantik termenung mengingat kejadian 5 tahun yang lalu.
Kejadian yang tidak terduga saat dirinya berada di New York. Pria itu menyelamatkannya dirinya, terlebih lagi mengaku jika dia adalah suaminya.

Naomy tidak tahu nama asli pria itu, Naomy hanya mengingat nama belakangnya yaitu Alanda. Iya, dia hanya mengingatnya sekilas, saat melihat name tag yang ada di mobil pria itu.

Apakah mungkin pria itu adalah bos-nya? alias Neandra Alanda. Dari dari segi wajah sedikit mirip. Namun, sifatnya sangat berbeda.

Saat dimutasi ke Indonesia, Naomy memutuskan untuk bekerja di perusahaan Aland Crop, sebagai seorang sekretaris. Awalnya dia tidak menginginkan pekerjaan itu. Tapi karena si mama tercinta yang memaksa, jadinya dia bekerja di perusahaan itu.

Awalnya orang tuanya Naomy menginginkan putrinya menjadi seorang dokter. Memang, ayah dan ibu wanita itu adalah seorang dokter. Katanya kalo keluarga dokter pasti nurun sampai anak cucu, tapi ini tidak berlaku untuk seorang wanita cantik Naomy Alfino.

Wanita itu sangat phobia melihat darah orang lain. Kemungkinan dia langsung pingsan ditempat. Oleh karena itu mamanya dan papanya juga tidak memaksa Naomy untuk menjadi dokter, karena mereka ingin melihat putrinya bekerja sesuai dengan passionnya.

Naomy memutuskan menjadi sekretaris seorang CEO tampan Neandra Alanda. Naomy akui bos-nya itu sangat tampan, meskipun sudah memiliki anak, terlihat seperti sugar daddy.

Namun, Naomy tidak tergoda dengan hal itu. Dia memiliki tujuan lain bekerja di perusahaan ini. Yaitu, mencari kebenaran siapa pria yang menolongnya saat di New York.

Naomy hanya ingin bertemu dengan pria saat malam itu. Dia sangat penasaran siapa pria itu. Naomy selalu berpikir, apakah bos-nya itu yang menyelamatkannya saat di New York? Sudah hampir 2 tahun dia menjadi sekretaris Neandra, tapi tetap saja belum berani menanyakan hal itu.

'Apakah itu Neandra Alanda? atau pria lain?' batin Naomy ragu.

Drtt..drt..drtt.

Suara deringan dari ponsel seseorang.

"Jangan bengong deh, ada panggilan masuk tuh." ucap seorang karyawan yang menyadarkan Naomy dari lamunannya.

Terlihat satu panggilan dari bosnya. Naomy segera mengangkatnya.

*Dalam panggilan.

"Halo"

"....."

"Baik pak bos"

"....."

Tut..Tut..Tut..

*Panggilan berakhir.

Wanita itu melangkahkan kakinya menuju ke ruangan bosnya. Dan terlihat seorang pria tampan yang duduk sambil menelpon seseorang.

"Iya jagoan, besok daddy akan menjemputmu, hari ini sama mommy dulu ya."

"Iya sayang, nanti daddy pulang secepatnya."

Memang bosnya itu pria idaman, sayang banget sama anaknya.

Sedangkan keraguan Naomy mulai bertambah, mana mungkin pria itu adalah bosnya. Jika yang menolongnya adalah Neandra Alanda, besok pagi Naomy akan angkat kaki dari perusahaan ini.

Tok, tok tok.

Naomy mengetuk pintunya tiga kali.

"Masuk"

Naomy masuk keruangan itu.

"Ini pak bos, rekapan bulan ini."

Memang, Naomy selalu berbicara sedikit santai dengan bosnya itu, karena usia mereka hampir seumuran. Serta orang tua mereka bersahabat sejak dulu. Jadi Naomy tidak terlalu formal dengan pria ini.

"Kerja bagus, kau memang bisa andalkan." puji bosnya itu.

"Eh pak bos, aku ingin bertanya."

"Iya, mau nanya apa?"

"Apa kau pernah tinggal di New York?"

"Pernah." sahut pria itu.

"Jadi pak bos ingat kejadian 5 tahun yang lalu?"

"Lima tahun yang lalu?" ucapnya bingung, "Aku rasa tidak pernah ke sana lagi dikisaran tahun itu."

"Apa kau tahu? Waktu itu aku sangat sibuk mengurus istri lahiran, pasti tahu kan sibuknya gimana. Dan saat itu Nicholas masih kecil, aku juga harus mengurusnya saat itu."

Kenapa si bos curhat malah kepadanya?

"Ohh" sahut Naomy mengangguk paham. Berarti pria yang menolongnya bukan Neandra Alanda.

"Kenapa kau menanyakan itu?"

"Eh, enggak, ya udah aku mau lanjutin kerja dulu."

"Permisi." kata wanita itu beranjak keluar dari ruangan bosnya.

Naomy hanya terdiam kembali memikirkannya. Berarti selama ini dia salah orang dong, kalau itu bukan Neandra Alanda, jadi siapa pria itu? Kenapa pria itu bernama belakang Alanda? Sudahlah, mulai saat ini Naomy akan melupakan kejadian itu. Entah siapa pria itu, dia tidak peduli.

Bersambung...