Seumur hidup, Jungkook tidak pernah melakukan hal yang namanya membangkang.
Baik itu kepada orang tuanya, guru-gurunya, bahkan Raja Selatan sekalipun.
Mungkin jika dibilang membuat kecewa, masih sering. Namun, jika sampai membangkang secara sengaja, tak pernah satu kali pun Jungkook melakukan itu seumur hidupnya.
Akan tetapi, kali ini lain. Jungkook dengan tegas katakan, "Aku tidak akan melakukannya," pada perintah Raja Timur, yakni Kim Taehyung.
Di hadapannya, Jungkook bisa melihat sang Raja mengerutkan kening. Mungkin dia masih bingung.
"Kenapa?" tanyanya. "Aku butuh melihat Jieun untuk tahu apa langkah selanjutnya setelah ini."
"Tidak usah," sanggah Jungkook mutlak-mutlak. "Paduka, dengan segala hormat, Jieun bukanlah seorang yang ingin kau temui sembarangan. Dia terlalu berbahaya."
"Kita kan bisa bicara dengannya? Mungkin kita bisa memintanya untuk pergi?"
Jungkook menggeleng dengan tegas. "Tidak semudah itu, Yang Mulia."
"Lalu, apa solusi yang bisa kau berikan? Bukankah ibuku bisa terancam?"
Jungkook meneguk ludah. "Aku sedang mengusahakan semampuku agar Yang Mulia Kim Taeyeon tidak terluka. Jika Jieun keluar lagi, aku akan bicara padanya. Namun, jika untuk menemuinya secara sengaja, aku tidak berpikir jika itu adalah ide bagus. Kau harus percaya padaku, Paduka."
Taehyung masih memasang wajah tidak yakin pada Jungkook. Sang jenderal tampak sungguh-sungguh. Putus asa, bahkan.
Taehyung juga bisa melihat rasa takut yang tersirat dari iris cokelatnya.
Akhirnya, hembusan napas panjang keluar dari mulut Taehyung. "Baiklah. Aku percaya padamu."
Jungkook bernapas lega di detik Taehyung mengatakan itu.
"Tolong pastikan semua yang terjadi pada ibuku tidak terdengar ke khalayak. Berikan perlindungan lebih untuknya. Paham?"
Jungkook mengangguk mantap atas perintah itu. "Aku tidak akan mengecewakanmu," begitu katanya.
Sang jenderal bersegera keluar dari ruang kerja Taehyung ketika sang Raja mengirimnya pergi.
"Seokjin," panggil Taehyung ketika keheningan menamparnya keras-keras.
"Ya, Yang Mulia?" sahut Seokjin yang terus setia berada di sampingnya.
"Tolong awasi mereka. Kabari padaku jika ada yang menarik," perintah sang Raja. wajahnya mengkerut penuh khawatir.
"Baik, Yang Mulia."
Taehyung masih tidak tersenyum bahkan ketika Seokjin sudah pergi dari sisinya. Lagi-lagi, napas yang terhembus terasa begitu berat.
"Sampai kapan Kim Taeyeon itu membuat masalah? Buat pusing saja."
***
Bisa dibilang, Hoseok sudah menemukan tempo yang tepat untuk belajar. Ia tidak begitu banyak bicara. Hanya bertanya jika memang benar-benar penasaran.
Meili sudah mengajarkan berbagai teknik dan Hoseok menyerap semua ilmunya dengan baik. Dimulai dari kelenturan, kegesitan, kecepatan, keseimbangan, hingga bertarung dengan tangan kosong.
Hoseok sudah berhasil menjatuhkan Meili dalam latihan sebanyak dua kali dan tidak ada yang bisa membuat Hoseok lebih bangga lagi.
Hari ini menjadi kemenangannya yang kedua. Hoseok mengangkat dagu tinggi-tinggi penuh rasa bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
[jhs] Apprentice of Evil ✔
Historical FictionHoseok merelakan mimpinya untuk memenuhi wasiat sang Ayah. Namun, siapa sangka? Hoseok betul-betul dibuat bertekuk lutut oleh seorang gadis. Gadis kecil yang tampak tak berdaya itu tampak seperti monster. Namun, Hoseok tidak tahu dibalik semua itu...