Permintaan maaf

1K 148 51
                                    

Lo itu ibarat Raflesia,
menarik dan langka.

Tiara Azzahra

Mereka semua sedang merayakan kemenangan Zigas serta Tiara, pihak kampus membuat acara makan bersama. Zigas dan Tiara duduk bersebelahan, Zigas sangat menikmati acara makan bersamanya, kadang Zigas terkekeh pelan karna teman-temannya yang terus menggoda dirinya. Mereka masih tidak menyangka, Zigas bisa mengalahkan Nathan dengan mudah. Tiara menatap Zigas, yang hanya tersenyum setiap teman-temannya memuji atau menggodanya, seandainya Ziko yang menang perlombaan ini, Ziko tidak mungkin mau merayakan bersama anak-anak kampus. Ziko lebih memilih merayakan di Club bersama teman dekatnya.

"Zigas, lo hebat banget tadi. Sumpah gue masih gak nyangka lo bisa lawan Nathan," ucap Alka.

Zigas lagi-lagi hanya tersenyum. "Makan aja Al, jangan terus muji. Kadang orang yang sering dipuji bisa besar kepala."

Tiara yang mendengar ucapan Zigas tiba-tiba tersenyum, entah kenapa hatinya merasa senang.

Tiara berdehem, supaya Zigas menatap kearahnya. Senyum Tiara mengembang saat Zigas menatap kearahnya.

"Nanti bisa ngobrol berdua? Di taman belakang kampus?" tanya Tiara. Lebih tepatnya berbisik ke Zigas.

Kedua alis Zigas menyengit, sedikit heran karna ajakan Tiara, walaupun heran Zigas tetap menganggukkan kepalanya.

Setelah acara makan selesai, Zigas menepati janjinya untuk pergi ke taman belakang. Tiara sudah pergi dahulu, Zigas menghampiri Tiara yang sedang duduk di kursi panjang taman tersebut.

"Assalamualaikum," ucap Zigas lalu duduk disebelah Tiara.

Tiara sedikit tersentak dengan kedatangan Zigas. "Eh, lo udah dateng? Kaget gue."

"Waalaikumsalam." Zigas terkekeh sambil menggaruk kepalanya.

"Ya ampun, gue lupa jawab salam lo. Sorry ya," ucap Tiara sedikit menahan rasa malunya.

"Iya, gak papa. Kamu mau ngobrol apa? Gak biasanya kamu ngajak ngobrol," tanya Zigas.

"Aku, kamu ya?" gumam Tiara. Zigas yang mendengar hanya terkekeh.

"Senyamannya aja."

"Gue mau tanya sama lo, kenapa waktu Ziko sama temen-temennya mukulin lo, lo diem aja? Padahal lo sendiri bisa lawan Nathan. Nathan itu juara berturut-turut dari antar kampus, kebetulan finalnya sama kampus kita. Dan hebatnya lo yang jadi juara."

"Tentang masalah Bang Ziko, aku cuman gak mau ribet. Semakin dilawan semakin gak kelar-kelar masalahnya."

"Buktinya Ziko tetep gak suka sama lo, gue juga sebenernya agak bingung, kenapa Ziko kelihatan benci banget sama lo?"

"Namanya juga manusia, kalo gak menyukai ya pasti membenci. Nabi Muhammad aja yang manusia luar biasa, banyak banget yang benci. Apalagi aku, yang cuman manusia biasa."

"Kata-kata lo bikin gue kagum," gumam Tiara tanpa sadar.

Mendengar itu Zigas langsung menatap Tiara, lalu ia terkekeh pelan.

My Paradise Friend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang