Manusia yang terlihat lemah itu belum tentu lemah, hanya saja dirinya sadar bahwa dia cuman manusia biasa yang suatu saat akan menjadi tanah.
Tak terasa Syal sudah 3 jam di rumah Anisa, mereka bertiga terlalu menikmati obrolan mereka, sehingga Syal tidak berniat untuk pulang. Syal melirik jam tangannya, Syal sedikit terkejut karna sudah pukul 17.49 WIB."Gak kerasa ya Ka, udah sore aja. Ka Syal menikmati banget ngobrol sama Abang," ucap Anisa sambil terkekeh.
"Abang lo enak kalo diajak ngobrol, gue juga jadi tambah ilmu kalo ngobrol sama Abang lo."
"Alhamdulillah, Nisa ikutan seneng." Zigas yang mendengar itu hanya terkekeh.
"Bentar lagi mau azan, Syal sholat magrib disini aja. Jadi kalo mau pulang udah sholat," ajak Zigas.
Syal menggaruk kepalanya. Sholat? Sudah bertahun-tahun Syal tidak sholat, apa Syal harus bilang bahwa ia sudah lupa bacaan sholat. Tapi rasanya gengsi, Zigas dan Anisa pasti bakal mentertawakan dirinya. Syal menatap Zigas yang nampak sedang menunggu jawaban dirinya, begitu juga dengan Anisa.
"Gini Bang, gue lagi libur sholat soalnya lagi ada halangan," jawaban dari Syal membuat Zigas dan Anisa langsung terbengong.
"Ka Syal sehat?" tanya Anisa. Syal menganggukkan kepala, ia sedikit heran dengan Anisa yang malah bertanya tentang keadaannya.
"Jangan-jangan Ka Syal cowok jadi-jadian ya? Ya Allah Nisa ngeri," ucap Anisa sambil bergidik ngeri. Zigas terkekeh mendengar ucapan Anisa, sedangkan Syal melototkan matanya. Syal tentu saja tidak terima, masa dirinya dibilang cowok jadi-jadian. Emang wajahnya yang tampan dan juga gaya yang keren tidak membuktikan bahwa dirinya cowok murni, alias cowok tulen.
"Sembarang lo Nis! Gue cowok tulen lah. Emang lo gak lihat tampang gue, gaya sama penampilan gue? Sampai-sampai lo bilang kalo gue cowok jadi-jadian."
"Agama Ka Syal islam kan?" tanya Anisa. Lagi-lagi Syal dibuat heran dengan pertanyaan Anisa.
"Iya, agama gue islam. Kenapa emang?" Mendengar ucapan Syal, Anisa langsung mengucap Istighfar. Walaupun pelan, Syal masih bisa mendengar suara Anisa.
"Syal, kenapa tadi Nisa ngatain kamu kaya cowok jadi-jadian? Padahal wajah kamu tampan, gaya kamu keren. Tadi kamu bilang kalo kamu lagi libur sholatnya, lagi ada halangan? itu yang membuat kamu seperti cewek, padahal kamu itu cowok. Dalam islam cowok itu gak ada halangan apapun untuk melaksanakan kewajiban sholatnya. Cuman perempuan yang memiliki halangan buat gak sholat atau bisa disebut juga menstruasi." Kali ini Zigas yang beralih untuk menjelaskan kepada Syal.
Mendengar penjelasan dari Zigas, Syal sedikit menundukkan kepalanya. Syal pikir kalo tidak memberi tahu bahwa dirinya sudah lupa bacaan sholat, Syal akan terbebas dari rasa malu. Tapi malah sebaliknya, alasanya yang tidak masuk akal malah membuat dirinya lebih malu. Bahkan Syal sudah enggan menatap wajah Anisa serta Zigas karna rasa malunya itu.
Zigas menepuk pelan pundak Syal. "Gak usah malu sama kita, setiap manusia pasti punya kesalahan."
Syal menatap Zigas dan Anisa secara bergantian, Syal yakin pasti Anisa langsung ifiel.
"Nisa, lo pasti langsung ifiel ya sama gue? Sorry, gue emang bukan cowok baik-baik. Lo masih mau temenan sama gue gak?" tanya Syal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Paradise Friend [Completed]
Fiksi RemajaJika kamu ingin menjadi bintang, maka aku akan menjadi bulan. Jika kamu ingin menjadi matahari maka aku akan jadi awan. Saling melengkapi dan menemani! Ini bukan cerita Santri, ini juga bukan cerita badboy atau sejenisnya. Bukan juga cerita seorang...