Teman?

906 128 27
                                    

Makna teman itu banyak! Ada teman biasa, teman satu hobi, teman hidup atau mungkin teman menuju surga? Lalu kau menganggap teman seperti apa?

Alka serta yang lainnya berniat bolos kuliah untuk menjaga Zigas seharian, tapi Zigas menolak. Zigas tidak ingin mereka membolos hanya karna dirinya, sudah cukup ia merepotkan ketiga temannya, sampai mereka rela menginap di rumah sakit untuk menjaga dirinya. Kali ini Zigas tidak akan membiarkan mereka membolos, lagian masih ada suster yang akan membantu dirinya.

"Zig, kalo kita semua berangkat kuliah, lo gak ada yang jaga. Lagian pelajaran Pak Erlan, malesin Zig. Ngantuk gue kalo pelajaran tuh orang," ucap Alka.

Ali serta Zidan juga menyetujui ucapan Alka, mereka bertiga terus membujuk Zigas. Zigas memejamkan matanya, kepalanya tiba-tiba terasa pening.

"Kalian semua beneran mau bolos? Bukannya ada kuis dari Pak Erlan? Zidan, Ali. Kalian kan belum pernah ikut kuis Pak Erlan, kalo sekarang gak ikut lagi, bisa jadi nilai kalian E." Zidan maupun Ali yang tadinya asik main game di handphonenya langsung terkejut, mereka sama-sama memasang wajah panik. Alka dia berusaha menahan tawanya, matanya masih fokus kearah handphonenya.

"Zig, gue kayaknya gak bisa jagain lo. Gue gak mau dapet nilai E dari Pak gendut, bisa-bisa uang jajan gue dipotong lagi sama nyokap," ucap Ali.

"Sama gue juga, ntar gue sama Ali pulang kampus langsung kesini lagi."

"Iya, gak papa. Kalian hati-hati, fokus sama kuisnya."

Zidan dan Ali keluar dari ruang rawat Zigas. Zidan menghentikan langkahnya saat di depan pintu, lalu berteriak membuat Alka mendengus.

"Woy! Alka kutukupret jangan ngegame mulu, fokus jagain Zigas," teriak Zidan. Sebelum ia benar-benar pergi dari ruang rawat Zigas.

"Berisik lo! Sebelumnya doa dulu, karna gak ada gue sama Zigas yang bantuin lo."

Alka lalu memasukan handphonenya ke dalam saku celananya, lalu berpindah tempat duduk yang tadinya duduk di sofa sekarang duduk di kursi sebelah ranjang pasien.

"Kalo lo mau main game, main aja."

"Udah gak mood gue," ucap Alka sambil mengambil buah apel yang ada di lemari kecil samping Zigas.

"Lo mau kagak? Laper nih gue," tanya Alka.

"Enggak, kalo lo laper lo ke kantin aja. Jangan malah makan apel, lo kan belum makan nasi, ntar perut lo sakit lagi." Alka menatap Zigas dengan wajah terharu, lalu Alka menaruh apel tersebut ke tempat semula.

"Ya ampun Abang perhatian banget sama Dede, jadi terharu. Coba aja kalo lo cewek, udah gue pacarin deh," ucap Alka sambil mencolek pipi Zigas, Zigas menatap Alka dengan tatapan ngeri. Kalo saja tangannya tidak nyeri saat di gerakin, mungkin Zigas sudah mengusap bekas colekan Alka.

"Jangan kaya gitu Al, gue ngeri."

"Canda gue, lo kira gue serius gitu? Astagfirullah, Zigas gue normal kali, masih banyak jutaan cewek yang mau sama gue. Lagian hubungan sesama jenis kan dosa, dilarang juga sama agama. Sebaik-baiknya elo, sekagum-kagumnya gue sama elo. Gue gak bakal naksir sama lo Zig."

"Alhamdulillah," gumam Zigas.

"Katanya lo laper Al? Sana ke kantin."

"Nanti aja, gue juga belum terlalu laper banget ko. Gue mau makan roti yang semalem Ali beli aja, lo mau juga? Biar gue ambil sekalian."

"Gak usah buat lo aja Al, bentar lagi juga gue dapet makanan dari rumah sakit."

Alka menganggukkan kepalanya, lalu mengambil roti tersebut. Zigas yang melihat Alka memakan roti dengan lahap, merasa sangat bersalah. Pasti Alka sengaja menahan rasa lapernya karna tidak tega meninggalkan dirinya, padahal Zigas tidak keberatan kalo Alka pergi ke kantin untuk mengisi perutnya. Zigas sangat bersyukur mempunyai teman-teman seperti Alka, Ali serta Zidan. Walaupun mereka sering menyalin tugas-tugas Zigas, tapi kebaikan mereka tidak bisa diragukan lagi. Dulu saat Zigas ingin ikut tanding futsal, tapi karna tidak memiliki sepatu Zigas akhirnya memutuskan untuk tidak ikut. Tapi Zidan dengan sukarelanya memberi sepatu barunya, supaya Zigas dapat mengikuti pertandingan futsal tersebut. Ali yang rela terkena telur busuk, saat Gen ingin melempar telur tersebut kearahnya. Dan Alka yang sudah terlalu baik membayar biaya rumah sakit, serta menahan lapar, demi menjaga dirinya.

My Paradise Friend [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang