Mencintai tanpa dicintai itu sakit! Namun kamu tidak tahu hati seseorang yang sebenarnya. Karna mencintai sesorang bukan dilihat dari apa yang dia perbuat, bisa saja dia menyimpan dengan rapat dan hanya diketahui oleh dirinya serta sang pencipta.
-^-
Rumah Zigas sudah ramai karna ada anak geng The Farend. Syal sengaja mengajak mereka untuk ke rumah Zigas, mempertemukan dengan Zigas. Mereka juga sudah sangat dekat dengan Anisa, Anisa sudah seperti ratu. Mereka selalu menjaga Anisa dan sangat menyayangi Anisa. Bahkan Helmi yang cuek pernah emosi gara-gara Anisa dibikin nangis. Zigas merasa senang karna Syal dan juga teman-temannya tulus menjaga dan menyayangi Anisa. Anak geng The Farend memang tidak ada yang mempunyai sodara perempuan, jadi saat Anisa dekat dengan mereka, mereka menganggap Anisa seperti Adik mereka sendiri. Kecuali Syal, dia menyayangi Anisa dan menjaga Anisa melebihi seorang Adik.
"Bang kita gak papa kan main kesini? Mana kita cuman ngehabisin makanan lagi, kita jadinya enak Bang," ucap Syal sambil terkekeh.
"Gak papa, santai aja. Lagian yang masak aja gak keberatan." Anisa hanya tersenyum sambil melanjutkan untuk membereskan piring kotor. Lalu Anisa pergi ke dapur untuk mencuci piring kotor tersebut.
Tak lama Anisa kembali menuju ruang tamu, melanjutkan mengobrol dengan mereka lagi.
"Bang, boleh nyanyi gak? Mumpung bawa gitar nih," sahut Plenyit.
"Boleh ko, gak ada yang larang juga."
"Gue yang nyanyi Nyit, elo yang main gitar." Plenyit mengacungkan jempolnya, setuju dengan ucapan Icung.
Plenyit mulai memetik gitarnya, Icung juga mulai bernyanyi. Yang lainnya hanya mendengarkan dan melihat aksi mereka berdua.
Ingin menjauh darimu meski sulit
Ingin melepaskan mu
Walau mungkin ku tak bisa
Begitu mudah
Membuat kamu jatuh hati pada kuDaren menghentikan lagu yang dinyanyikan oleh Icung. Icung mendengus kesal karna lagu yang ia nyanyikan belum selesai.
"Perasaan lirik yang lo nyanyi salah deh," ucap Daren.
"Gue emang sengaja, ah elah elo padahal gue udah menghayati lagunya. Gue sengaja ganti liriknya," ucap Icung yang terlihat kesal.
"Sabar Ka Icung, jangan marah-marah. Ka Daren kan gak tau," sahut Anisa yang membuat Icung luluh. Daren yang mendapat pembelaan dari Anisa seketika merasa senang, ia langsung membetulkan jambul rambutnya.
"Sok ganteng," gumam Icung.
"Nisa pengin denger Ka Helmi nyanyi deh," sahut Anisa. Helmi melototkan matanya, jangankan nyanyi ngomong panjang saja ia males. Helmi memikirkan cara untuk menolak permintaan Anisa dengan cara halus.
"Em Nisa, suara gue kaya Kucing mau lahiran. Lebih baik Syal aja yang nyanyi, jangan gue." Anisa sedikit cemberut karna Helmi menolak permintaannya, tapi ia juga terkekeh mendengar Helmi yang menghina suaranya sendiri. Bukan hanya dirinya yang terkekeh, Zigas serta yang lain bahkan tertawa. Namun Helmi tetaplah Helmi, ia hanya memasang wajah datarnya saat teman-temannya menertawakan dirinya.
"Ngelawak lo Hel," ucap Defo.
"Kagak."
"Ya udah Ka Syal aja deh yang nyanyi, Nisa pengin denger. Tapi lagunya yang liriknya diganti, kaya Ka Icung tadi, mau gak?" tanya Anisa.
Syal menganggukkan kepalanya, ia tidak mungkin menolak permintaan Anisa, apalagi permintaannya cuman nyanyi doang. Zigas tersenyum sambil menggelengkan kepalanya, melihat kelakuan Anisa kepada Syal dan juga teman-temannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/231909938-288-k324183.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Paradise Friend [Completed]
Teen FictionJika kamu ingin menjadi bintang, maka aku akan menjadi bulan. Jika kamu ingin menjadi matahari maka aku akan jadi awan. Saling melengkapi dan menemani! Ini bukan cerita Santri, ini juga bukan cerita badboy atau sejenisnya. Bukan juga cerita seorang...