I Miss You

5.7K 389 0
                                    

Aku melihat fotonya lagi, entah untuk keberapa kalinya dari smartphoneku. Yaa... Aku merindukannya, sangat sangat merindukannya. Aku ingin melihatnya, memeluknya, dan ingin menyandarkan kepalaku di dada bidangnya. Merasakan harum tubuh dan dekapan hangatnya. Tapi apa yang bisa kami lakukan....?
Aku hanya bisa melihat fotonya, hanya itu yang bisa kulakukan saat ini....

Aku dan dia, kami sama-sama sibuk dengan aktivitas masing-masing. Aku dengan persiapan comeback album baru Blackpink bersama ketiga onnieku, sedangkan dia sibuk dengan berbagai acara interview dan pengharagaan yang diperoleh BTS di Amerika.
Sebagai kekasihnya aku sangat bangga padanya, pada grup nya. Tapi untuk saat ini, aku hanya ingin maknae BTS itu menghibungiku, meskipun aku tahu dia sangat sibuk. Kami bahkan tak memiliki waktu untuk sekedar berbagi cerita dalam beberapa minggu ini. Dan itu membuatku serindu ini padanya, pada suara lembut dan tatapan menyejukkannya.

Aku menghubunginya seperti orang gila saat kudengar ia sudah kembali ke Seoul pagi ini. Aku tahu dia pasti sangat lelah, tapi tak banyak yang aku inginkan, hanya ingin mendengar suaranya. Apa itu berlebihan?

Aku tak dapat menahan air mataku saat tak juga aku bisa menghubunginya. "Sesibuk itukah Kau, Sayang?" bisikku. Aku menangis di kamar sepi ini. Duduk disamping tempat tidurku dengan memeluk kedua kaki dan menyembunyikan wajahku diantaranya. Mengingat beberapa pesan yang kukirim padanya tak juga dibalas bahkan tak dibacanya membuat dadaku menyesak. "Benarkah dia sesibuk itu atau....?" Entah pikiran apa yang datang hingga kepalaku sampai memikirkan hal buruk yang tak pernah terlintas sebelumnya. Dan itu berhasil membuat dadaku semakin menyesak dan pipi semakin basah.

Apa aku begitu mencintainya hingga aku merasa sangat kesepian tanpanya? Tentu, satu setengah tahun bukanlah waktu singkat yang bisa membuat aku merasa tenang jika tanpanya. Aku menghapus air mataku, namun mereka tetap menetes. Dan saat aku mulai menyadari kebodohanku yang secengeng ini aku berdiri menyemangati diriku. "Hentikan Lalisa, Jungkook tidak suka melihat ini! Melihat air matamu! Kau akan menyakitinya jika sampai melihat ini!"

Aku menyemangati diriku agar tak berlarut dalam kesedihanku. Kulihat sekilas layar smartphoneku lagi, masih berharap dia menghubungiku atau sekedar membalas pesanku. Namun kuputuskan untuk meninggalkan benda pipih yang masih tergeletak di atas tempat tidurku. Aku masuk ke kamar mandiku, berendam air hangat berharap segala pikiran buruk yang terlintas di kepalaku segera pergi.

"Kookiemu baik-baik saja Lisa! Dia pasti sedang tersenyum sekarang, dia pasti makan dengan teratur, minum vitaminnya dengan benar dan tidur cukup." Kucoba menenangkan kepalaku. "Tapi apakah dia sesibuk itu? Oh Lalisa.... Hentikan!!! Kookiemu tidak akan melakukan itu dengan sengaja dan tanpa alasan!"

Setelah dua puluh menit berusahan menenangkan segala pikiran yang mengganggu, aku merasa lebih baik. Aku kembali ke kamarku dan mulai menyalakan hairdryer untuk mengeringkan rambut basahku. Namun tiba-tiba sebuah dering terdengar dari smartphoneku yang bergetar di atas tempat tidur.

"🎶Take my hand now, you are the cause of my euphoria.........🎶"

Dan aku tahu itu adalah ringtone khusus panggilan darinya. Dari orang yang sangat aku rindukan saat ini, orang yang membuatku seakan seperti orang gila. Dan hanya mendengar dering itu membuat jantungku berdetak dengan lebih cepat. Segera kuletakkan hairdryerku di atas meja rias dan dengan sedikit berlari kuambil smartphoneku dengan cepat. Aku semakin terkejut tatkala melihat layar smartphoneku yang tak hanya mendapat telepon, tapi mendapat video call darinya. "Oh... Ya Tuhan, aku akan melihat wajah tampannya SEKARANG....!!!" pikirku. Segera kuangkat panggilannya dan terlihat seseorang dengan senyum gigi kelincinya sedang menatapku.

"Hai... Lilyku, Sayang! I miss you so so much! Maaf karena aku tidak menjawab panggilan dan pesanmu. Aku sangat sibuk, dan manager hyung menyita ponselku.... Aku bahkan tak dapat mengungkapkan betapa aku sangat merindukanmu Sayang, Kumohon maafkan aku Cintaku!" ucapnya begitu ia melihat wajahku di ponselnya.

oneshoot Liskook areaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang