"Perkenalkan aku Jenni, mantan kekasih Jeon" Jenni mengulurkan tangannya pada Lalice yang disambut Lalice dengan sedikit ragu.
"Lalice, istri Jeon!" balas Lalice.
"Aku bertemu dengannya di club tadi, jadi karena ia mabuk aku mengantarnya pulang. Sepertinya ia frustasi" jelas Jenni dengan senyum miringnya pada Lalice.
"Terimakasih telah mengantar suamiku pulang, Nona Jenni!" ucap Lalice lalu menarik tubuh lemas Jeon dari rangkulan Jenni.
"Lalice... Sayang...." oceh Jeon ditengah ketidak sadarannya.
Lalice membaringkan tubuh Jeon di atas tempat tidur di kamar mereka. Ia menatap suaminya yang mengigau namanya dalam tidurnya.
Lalice mengelus kepala Jeon lembut, namun tiba-tiba air mata mengalir di pipinya. Ia mengingat bagaimana marahnya Jeon karena ia membohonginya. "Maafkan aku, Jeon. Bukan maksudku membohongimu. Tapi aku tahu seperti inilah jadinya jika Kau tahu saat kondisi kita seperti saat ini." sedih Lalice. "Aku sangat mencintaimu!" Lalice mengecup dahi Jeon lembut sebelum ia keluar dari kamar itu.
🍁🍁🍁
Jeon terbangun dengan kepalanya yang terasa berat dan sakit. Ia meraba sisi tempat tidurnya, namun hanya sisi dingin yang ia rasakan di sampingnya. Jeon melihat sekeliling namun Lalice tak tampak di sekitarnya. Jeon masih memegang kepalanya, mengingat apa yang terjadi semalam. Dan saat menyadarinya Jeon segera bangkit dari tempat tidurnya, ia berjalan gontai keluar dari kamarnya.
Jeon melihat Lalice yang menyiapkan sarapan mereka di meja makan.
"Kau sudah bangun!?" sapa Lalice. "Minumlah air lemon ini agar Kau merasa lebih baik!" Lalice meletakkan segelas air lemon di atas meja makan.
"Lalice aku..."
"Aku tahu aku salah karena tidak berterus terang padamu, Jeon. Tapi kau tak perlu membawa wanita lain ke rumah kita saat kita sedang ada masalah!" ucap Lalice datar tanpa menatap Jeon.
"Jika Kau tak suka aku bekerja di tempat Jaehyun, hari ini juga aku akan mengundurkan diri." Lalice berlalu dari hadapan Jeon.Jeon hanya diam, ini pertama kalinya Lalice bersikap dingin padanya. Jika biasanya Lalice akan menyambut paginya dengan mesra kini hanya ada wajah dingin dan murung yang tampak di hadapannya.
Lalice telah bersiap untuk berangkat ketika suara Jeon menghentikan langkahnya. "Lalice, Kau jangan salah paham. Aku dan Jenni, kami tak sengaja bertemu. Kami hanya berteman." Lalice hanya mengangguk lalu melanjutkan langkahnya.
"Lalice!" panggil Jeon dengan mendekati Lalice lalu memeluk istrinya dari belakang. "Maafkan aku" bisiknya di telinga Lalice membuat Lalice menghadap dan menatap suaminya.
Jeon tersenyum lalu mendaratkan ciumannya pada istrinya.
🌸🌸🌸
"Lice, maaf Kau tak bisa mengundurkan diri begitu saja, Lice!" ucap Jaehyun di dalam ruangannya saat Lalice mengajukan pengunduran dirinya.
"Tapi Jae..."
"Aku mohon, sampai proyek yang sedang Kau tangani ini selesai saja! Aku tak bisa mempercayakan orang lain selain dirimu!" mohon Jaehyun.
"Tapi Jae... Jeon tidak ingin aku bekerja..."
Sebelum Lalice menyelesaikan ucapannya Jaehyun menyelanya. "Kumohon, Lice. Aku yang akan bicara pada Jeon! Aku akan meyakinkannya!"
Lalice hanya menarik napas dalam. Ia juga merasa harus bertanggung jawab dengan proyek yang sedang ia kerjakan. Lalicepun akhirnya mengangguk pelan dan itu membuat Jaehyun sangat senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
oneshoot Liskook area
FanfictionKenapa dadaku berdegup kencang setiap ada di dekatnya....?? Gak mungkin kan aku suka padanya...!? Gak gak gak.... Ini tidak benar....