My Husband

5.1K 408 48
                                    

Kalau di Liskook love story sebelah ada My Wife, disini ada My Husband donk.... 😂😂😂

Happy reading

❤❤❤

Mata Jeka masih terpejam saat merasakan tempat kosong di sebelahnya. Ia meraba sisi lain tempat tidurnya dan mulai berteriak memanggil istrinya. "Sayang.... Sayang.... Lalis....!"

Namun hingga beberapa kali panggilan tak juga membuat istrinya menjawab panggilannya. Jeka segera membuka matanya dan melihat sekeliling. Dan matanya semakin terbuka lebar saat mendengar suara dari dalam kamar mandi. Lalis sang istri tengah memuntahkan isi perutnya yang hanya cairan bening.

"Sayang..!" seru Jeka dengan segera melompat dari atas tempat tidur begitu mendengar suara Lalis. Ia berlari ke kamar mandi dan semakin panik saat melihat istrinya berdiri lemas di depan wastapel. "Kamu kenapa, Sayang?" gerutu Jeka. Ia segera mendekati istrinya dan nengusap lembut punggung Lalis.

"Perut aku mual, Sayang!" ucap Lalis lemas.

Jeka segera nenyentuh dahi berkeringat Lalis dan segera mengangkat tubuh istrinya itu dengan perlahan, menggendongnya ala bridal. Lalis hanya bisa menenggelamkan wajahnya di dada bidang Jeka. Entah kenapa mencium aroma tubuh suaminya membuat suana hatinya membaik.

Jeka menurunkan Lalis di atas tempat tidur. Namun saat ia melepaskan tubuh Lalis, Lalis justru menarik kembali tubuh suaminya itu.

Jeka menaikkan satu alisnya saat Lalis mencium lembut dada Jeka, seolah tubuhnya adalah sebuah wewangian yang menenangkan. "Ada apa, Sayang?"

"Aku suka aroma tubuhmu!" jawab Lalis tanpa menghentikan aktivitasnya.

Jeka hanya menatap istrinya heran, namun ia membiarkan sang istri melakukan itu. Bahkan ia kembali berbaring di samping Lalis agar sang istri lebih nyaman.

"Aromamu membuat mualku hilang!" ucap Lalis membuat Jeka tertawa. "Kenapa tertawa?" tanya Lalis dengan mendongak menatap wajah Jeka.

Jeka segera mencium kilat bibir Lalis. "Kenapa hari ini Kau aneh, Sayang?" goda Jeka.

"Apa katamu, aneh?" tiba-tiba Lalis menjauhkan tubuhnya dari tubuh Jeka dan menatap suaminya dengan tatapan kesal. "Jadi menurutmu aku aneh?" rengek Lalis.

Jeka yang melihat raut wajah Lalis yang berubah kesal segera meralat ucapannya. "Bukan..., bukan begitu maksudku, Sayang!" bujuk Jeka yang telah dipunggungi Lalis.

"Tapi Kau tadi mengatakan aku aneh... hik...!" Lalis mulai menangis.

"Yang benar saja, dia menangis hanya karena aku bilang aneh? Kenapa dia jadi sangat sensitif" batin Jeka. "Sayang..., Kau menangis? Maaf. Bukan maksudku!"

"Kau jahat Jeka!"

"Sayang... Aku minta maaf!" bujuk Jeka dengan menarik bahu Lalis lembut, namun Lalis tetap tak memperdulikannya. Jeka tahu betul jika Lalis sudah menyebut namanya itu berarti ia sangat kesal.

💕💕💕

"Apa!? Jadi istri saya hamil, Dok?" seru Jeka setelah dokter selesai memeriksa Lalis. Yaa, setelah berbagai bujukan dan permohonan sepanjang pagi itu oleh Jeka, Lalis akhirnya mau dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa.

"Yaa, Tuan. Istri Anda sedang mengandung. Dan usia kandungannya sudah memasuki minggu kelima!" jelas Dokter Jeni.

"Sayang, Kau dengar! Kau sedang hamil!" heboh Jeka dengan memeluk dan mencium istrinya.

Lalis hanya tersenyum bahagia melihat kebahagiaan sang suami. Setelah penantian selama dua tahun, akhirnya saat ini di dalam perut Lalis tumbuh benih cintanya dengan Jeka. "Aku sangat bahagia, Sayang!" ucap Jeka sedikit berteriak. Jeka hampir saja mencium perut Lalis, namun Lalis segera menahannya. Ia merasa tidak enak pada Dokter Jeni.

oneshoot Liskook areaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang