Ideal Type

4.2K 352 25
                                    

Cerita ini hampir sama dengan My Lily yaa... Tapi nanti kalian bisa tau kok apa bedanya. Entah kenapa gemas aja mikirin si Lily 😁😁😁

💕💕💕

"Pokoknya aku suka sama Kak Jeon, titik!" pekik Lily di pinggir lapangan basket setelah Jeon selesai melakukan pertandingan melawan teman-teman sekelas Lily.

"Wuuu..." ucapan Lily mendapat cemoohan dari gadis-gadis sekelas Jeon. Lily yang mendengar itu hanya menjulurkan lidahnya ke arah gadis-gadis sekelas Jeon.

Sementara Jeon menutup  matanya seolah menahan emosi dan malu sekaligus. "Tak bisakah Kau berhenti mengatakan itu? Apa Kau tak bosan mengejarku seperti ini?" tanya Jeon ketus di depan Lily. Tapi bukan Lily namanya jika kata-kata Jeon menyakiti hatinya. Lily sudah terbiasa, kata-kata ketus Jeon seolah penyemangat baginya untuk terus memperjuangkan hati Jeon.

"Enggak donk, Kak! Mana mungkin aku bosan mengejar seseorang yang memenuhi sudut hatiku?" ucap Lily tanpa dosa.

"Agghhh..." Jeon mengusap kasar rambut basah berkeringatnya menjauhi Lily, ia sungguh merasa kesal dengan gadis tetangga pengganggunya yang setiap hari selalu membayanginya.

Lily adalah tetangga Jeon, bahkan balkon kamar mereka berhadapan. Itu adalah kenyataan yang membuat Jeon semakin kesal, karena seperti bunyi jam alarm tiap pagi Lily akan membangunkan Jeon dengan suara cemprengnya. Iya, suara cempreng menurut Jeon. Jeon semakin dibuat pusing karena bahkan seluruh penghuni rumahnya sangat menyayangi dan mendukung Lily dengan segala tingkahnya, entah itu mamanya yang memang menginginkan memiliki anak perempuan, papanya yang selalu dibuat tertawa oleh tingkah Lily bahkan Jimin kakak laki-lakinya sangat menyukai Lily. Kenapa bisa? Bahkan Lily sangat jauh dari tipe gadis idela Jeon. Itu menurut Jeon.

Sementara Lily dengan sifat semangat, ceria dan pantang menyerahnya tak pernah bosan mencari perhatian Jeon. Lily yang dimanja oleh seisi penghuni rumahnya yang semua laki-laki membuatnya selalu merasa terlindungi. Bagaimana tidak, meskipun ibunya telah lama meninggal ia memiliki ayah yang sangat penyayang dan selalu memperhatikannya. Kakaknya Seokjin selalu menjaga dan memberikan apapun yang diinginkannya. Dan adiknya Hyunjin seperti malaikat pelindung bagi Lily.

Siang ini seperti biasa Lily mengikuti Jeon dengan sepedanya. Lily mengayuh sepedanya dengan sangat cepat. Ia melihat Jeon sudah sedikit jauh darinya. "Kak Jeon, bisakah lebih lambat?" teriak Lily. Namun bukannya melambat Jeon malah mengayuh sepedanya dengan lebih cepat membuat jarak antara mereka semakin jauh. "Uhhh.... Kak Jeon selalu begitu, tak bisakah dia sedikit menghiburku dengan menperlambat jalannya sedikit saja?" gerutu Lily.

Lily sampai di depan rumahnya dengan lesu. Ia mencoba mengintip ke rumah Jeon dengan melompat-lompat dari taman rumahnya berharap menemukan apa yang dicarinya di balik tembok setinggi 2 meter itu. Tiba-tiba mama Jeon menghampirinya, "Lily, sayang, apa yang kau lakukan?" pekiknya membuat Lily sedikit malu.

"Aku sedang berusaha melihat Kak Jeon, Ma!" jawab Lily malu-malu. Lily memanggil mama Jeon dengan sebutan mama atas permintaan Mama Jeon.

"Sudah, Kau tak perlu melakukannya. Sekarang ganti bajumu dan makan di rumah mama. Ajak juga adikmu Hyunjin. Itu perintah daddymu!" ucap Ny. Lee, Mama Jeon.

"Permintaan Daddy?" jelas Lily.

"Iya Sayang, apa Daddymu belum memberitahumu?"

"Memberithu apa Ma?"

"Oh ya, aku lupa Daddymu mengatakan ponselmu tertinggal jadi dia tak bisa memberitahumu." ucap Ny. Lee. "Daddymu dan kakakmu Seokjin pergi keluar kota, mereka akan pulang besok. Jadi Kau dan adikmu dititipkan di rumah Mama!" pekik Ny. Lee dengan semangat. Ia begitu bahagia Tuan Han Papa Lily memintanya untuk menjaga kedua anaknya selama dia dan Seokjin mengurus bisnisnya di luar kota.

oneshoot Liskook areaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang