Akan Ku Rebut Semua Milikmu

5.6K 274 10
                                    

Pemberitahuan
1. Sejak awal cerita ini memang tidak punya gambar/foto tokoh. Sekalipun hanya sebagai perumpamaan, saya tidak mau mengambil foto orang lain.

2. Penulis hanyalah pemula

3. Penulis tidak menerbitkan tulisan di tempat lain.

4. Jangan lupa Vote dan Comment ya

5. Kisahnya di ketik di hp jadi kalau ada banyak typo, Mohon Maaf yang sebesar-besarnya.

####

Ilham POV

Namaku Ilham Perdana Akbar, aku berasal dari keluarga Akbar yang sangat tersohor, tapi itu dulu sebelum semua orang mengkhianati dan menjebak orang tuaku. Orang tuaku tidak menyalahkan semua, namun dia memiliki bukti terjadi kecurangan oleh berbagai pihak terhadap perusahaannya, mereka bermaksud untuk melaporkan semuanya ke polisi. Namun sayangnya berita itu begitu cepat menyebar, berbagai pihak kalang kabut memikirkan nasib mereka masing-masing, sebelum akhirnya mereka merencanakan untuk membunuh kedua orang tuaku. Mereka berhasil, akupun tak tahu harus berbuat apa, namun orang tuaku cerdas untuk tidak melibatkan ku. Sebelum perjalanan yang akhirnya tak kembali itu, mereka menitipkan aku di rumah bibi, jika kondisinya sudah kondusif barulah aku pulang.

"Sabar ya nak"

Sudah berulang kali aku mendengar kata itu dari bibi, aku mendengar bahwa pamanku Mahendra mengurus semua pemakaman yang layak untuk kedua tuaku. Lalu mengajakku tinggal di rumahnya.

####

Hari ini aku di jemput oleh keluarga paman Mahendra. Sudah aku tidak bertemu si cengeng itu, ya Iqbal yang selalu aku ganggu dan aku siksa saat masih tinggal serumah.

"Sudah lama nunggunya?" Tanya Bibi, istri paman Mahendra.

Aku hanya tersenyum, mencari seseorang di belakang mereka, namun tak nampak apapun di belakang mereka.

"Iqbalnya sekolah jadi nggak bisa datang." Ucap paman,seolah paham dengan apa yang ku cari.

Tanpa menunggu lama, merekapun membawaku menjauh dari kota kelahiranku.

####

"Kita udah sampai nih, tapi maaf ya nak Ilham, kami hanya mengantar sampai depan rumah, soalnya harus ke kantor lagi." Ucap paman.

"Bi, bi Minah" teriaknya.

"Nggeh tuan, ada apa?" Tanya bibi

"Tolong antar nak Ilham ke kamar ya, kita mau ke kantor." Ucap paman.

"Oh nggeh tuan"

Lalu aku di bawa ke kamar tamu. Akupun terlelap dan tidur.

###

Tak ku rasa hari sudah malam, ku clingak clinguk mencari orang,namun hanya bi Minah yang tampak.

"Iqbal kemana bi? Kok belum pulang." Tanyaku

"Akh, paling bentar lagi pulang den." Jawab bi Minah

"Emang udah biasa gini ya?" Tanyaku lagi.

"Iya, setiap hari gitu den, ada urusan" Jawab bi Minah.

"Paling nongkrong" batinku.

"Kamar Iqbal dimana?" Tanyaku lagi.

"Di lantai dua den,pintu warna abu. Tapi den kita dilarang ke kamarnya." Jawab bibi

"Alah itu paling kamar saya nantinya"

"Tapi den,,,,"

" Udah-udah saya mau ke kamar itu" potongku.

Gara-gara Ilham (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang