Sepenggal luka

3.1K 164 21
                                    

Sebelun author memulai, ijinkan author memberikan sedikit pandangan author tentang cerita yang barusan di promosiin.
Jadi cerita itu adalah cerita nyata yang mungkin akan di tambah beberapa kejadian fiksi, nah penulisnya itu punya pacar sejak SMA. Nah pacarnya itu yang mengalami kisah dalam cerita penulis. Artinya penulis menceritakan kisah orang lain cuma dari sudut pandang orang yang terlibat, dia belum bisa menggunakan sudut pandang orang ketiga. Jadi menggunakan sudut pandang orang pertama. Dulu di sekolah author itu ada banyak geng-geng gitu, setiap gwng memang memiliki kenakalan dan prinsip masing-masing. Namun ada 3 geng yang paling-paling. Nah singkat cerita guru-guru sudah putus asa dengan ketiga geng itu, namun di tengah keputus asaan para guru, ada seorang siswa yang berani mengambil resiko. Dia adalah ketua OSIS, orang paling pintar, paling ganteng, paling dan paling lainnya. Bahkan author sendiri jatuh cinta sama dia, namun sayangnya dia orangnya baik. Jadi author deketnya hanya untuk nanya tugas atau masalah sekolah gitu. Orangnya care bangat, nggak mandang apa-apa. Bahkan di saat orang lain membully author yang terlihat lebih ke kemayu, dia sering membela author di depan yang lainnya. Awalnya author pikir dia juga cinta sama author namun setelah mengenal lebih, dia menolong semua orang yang bisa dia tolong bahkan sering berkorban demi orang lain. Mau tahu lebih lanjut? Coba deh mampir

Tuhan, mengapa dia? (https://link.storial.co/uwFn) di Storial

###

Iqbal POV

Kami semua terpisah menjadi dua mobil. Aku, Ibu, dan Anis ikut mobilnya bang Iqbal. Sementara pak Rajasa dan Istri, di mobil pribadi pak Rajasa.

"Kamu berhutang penjelasan Iqbal." Ucap Anis datar.

"Penjelasan?" Tanyaku bingung.

"Mengapa kamu melepaskan dia?" Tanya Anis yang tak mau basa-basi lagi.

"Kamu serius ingi tahu?" Tanya bang Iqbal lalu tersenyum padaku.

"Yang nggak ada kaitannya, nggak usah sok tahu." Jawab Anis judes.

"Sebernarnya Iqbal melepaskan Ilham itu karena,,,, "

"Diam atau kita nggak jadi tidur bareng." Ucapku memotong apa yang ingin dikatakan bang Iqbal.

Bang Iqbal menyengir padaku, sementara aku merasa Anis sedang menatapku horor dari belakang, hawa membunuhnya terasa sampai depan.

"Tak ada alasan dan penjelasan Nis, kita bentar lagi ujian jadi mikir aja masa depannya gimana?" Ucapku tanpa menoleh ke belakang.

Aku menatap bang Iqbal, dia masih tersenyum. Bukannya aku takut, hanya saja sudah berapa kali tebakan bang Iqbal tentang aku selalu benar? Jadi bukan tidak mungkin dia tahu alasanku yang sebenarnya juga.

"Semoga kau tidak menyesal nantinya." Ucap Anis mengalah.

Mobil pun terus melaju kearah kafe, sebenarnya tidak jauh namun karena menggunakan mobil, kami terpaksa harus mutar dulu.

"Kita makan bareng yuk, kebetulan lagi kumpul semua. Kan jarang." Ucap bu Rajasa sesaat setelah kami turun dari mobil.

###

Author POV

Iqbal dan keluarga Rajasa serta bang Iqbal pun makan dan bercerita ria di kafe milik Anis dan Iqbal. Sementara itu, tak jauh dari kafe tersebut, ada seseorang yang mencintai mereka. Dia begitu membenci melihat moment kebersamaan mereka.

"Hari ini aku gagal, tapi siapkan dirimu Iqbal. Aku akan merebut Anis ku dan membuatmu menderita." Ucap orang tersebut sambil mengepalkan tangan ke atas.

Tanpa orang tersebut sadari, ada orang yang melihat nya dalam diam, mencoba memfokuskan pendengaran untuk menguping apa yang keluar dari mulut orang tersebut. Setelah dirasa informasi sudah cukup, orang yang berada di belakang irang yang mencintai Iqbal itu pergi.

Gara-gara Ilham (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang