Bagian 33 - Love and Hate Relationship

9.1K 492 139
                                    

"Jam berapa?"

Itu suara Doyoung yang menginterupsi di sebelahnya. Masih dengan wajah lelahnya ia sematkan di satu bantal besar yang menahan berat kepalanya.

"Jam setengah dua."

Doyoung sedikit menarik nafasnya berat sambil menarik tubuh istrinya ke dalam rengkuhannya. "Masih bisa tidur 5 jam lagi. Bangunin aku ya.."

"Heem. Kalo inget" cibir Kejora pada Doyoung. Dia masih kesal, sebab Doyoung selalu memintanya melakukan rutinitas malam mereka ketika Doyoung tiba di rumah.

"Kok kalo inget sih.. besok aku ada ngajar pagi" Doyoung menyahuti, membuat Kejora semakin mendesis tak karuan karena permintaanya.

"Kamu tuh ya, kalo tau ada jadwal ngajar pagi.. ya harus tidur lebih awal. Jangan pas kamu ngajar malem.. pulang pulang minta sama istri, emang kamu pikir aku gak capek?"

Melihat perangai istrinya yang sedang mengomel Doyoung justru mengikat kuat tubuh Kejora dalam rengkuhannya. Menurut Doyoung istrinya itu berubah secara drastis, yang tadinya bersikap menggoda di atasnya kini bagai beruang yang sigap menerkam mangsanya lahap-lahap.

"Kamu kan tau aku cari nafkah buat siapa?"

"Tapi kan gak harus minta tiap waktu? Kalau kamu kesiangan kan aku juga yang repot Mas.."

"Ya habisnya kamu gak bisa dibawa ke kampus, Aku kangen kamu banget Ra,"

"Oh.. kalo aku udah di angkut ke kampus terus kamu mau gituin aku juga disana? Iya?" Netranya tajam. Ada keseriusan di setiap intonasi yang dia ucapkan.

"Boleh. Kalau ada ruangan kosong. Atau mau di kelas? Ssh.. sensasi baru tuh" desisan itu membuat Doyoung menguntaikan kata perkatanya makin jelas. Namun justru membuat Kejora bergidik ngilu. Dia letih. Doyoung tidak memberikan kemudahan untuknya di setiap mereka melakukan sesi intim itu.

"Mesum!"

"Bukan mesum, itu kebutuhan seorang suami tau"

"Jangan bawa bawa status ya. Daridulu kamu tuh kayak gitu. Hormonnya gak normal." Kejora menyibirkan bibirnya kesal. Ada sedikit dengkuran yang terdengar di sebelahnya.

"Astaga. Udah aku bilang Mas.. kalo habis gituan wajib bersih bersih dulu biar gak kena penyakit, ayok sekarang bangun!!"

Omelan itu datang tepat di telinga suaminya. Mendadak Doyoung bangun spontan dan beralih ke kamar mandi tanpa banyak bicara. Rupanya dia sedikit kesal atas segala sikap Kejora. Dalam sehari Doyoung bisa mendengarkan lebih dari sepuluh kali celotehan yang di lontarkan istrinya.

***

"Dasinya kurang rapih" Kejora menyimpan spatula pada tempatnya kemudian dia berjalan ke arah Doyoung yang baru saja menghampirinya semenit yang lalu.

"Jangan makan di luar lagi, nggak sehat. Aku bawa bekal. Dijamin isinya empat sehat lima sempurna."

"Udah kayak bekal anak SD ya. Empat sehat lima sempurna."

"Nyaut aja ih. Aku juga harus perhatiin gizi kamu ya. Makan pagi, makan siang makan malem kamu. Nanti kalau kamu gak bisa jaga diri karena makan makanan yang nggak sehat, kalau sakit nanti siapa yang mau cari nafkah coba?"

"Ya kamu lah. Gantian" ucap asal Doyoung sambil mencomot roti lapis isi keju yang sudah disiapkan Kejora untuk menu sarapan suaminya.

"Kok ngomongnya gitu? Itu artinya kamu doain yang jelek jelek dong buat kita?"

"Nggak gitu sayang, kan aku cuma ngejawab? Salah?"

SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang