Bagian 15 - Jarak

5.7K 711 266
                                    

[akan menjadi part yang sangat panjang dan semoga ga mengecewakan]

Makan siang itu sudah disiapkan Kejora untuk adik-adiknya, walau hanya Renjun yang akan berada disana sebab Haechan pulang larut malam. Makanan itu bisa dihangatkan kembali ketika Haechan kembali.

"Kak? Tumben kakak kerumah?" Ujar Renjun yang melepaskan sepatu juga kaus kaki yang masih melekat di kedua kakinya.

"Emang kakak gak boleh liat adik-adik kesayangan kakak? Kamu gak kangen kakak apa njun?" ujar sang kakak.

" ... ya lagian pake nanya, kalo tanya kangen nggaknya mah pasti kangen kak"

Piring itu sudah disediakan Kejora, dan kini Renjun mengambil potongan ayam besar dihadapannya. Ayam tepung yang selalu jadi kesukaanya itu selalu dirindukan olehnya walaupun Renjun bisa membuatnya sendiri, namun tak ada yang bisa menggantikan buatan khas dari tangan kakaknya.

"Renjun gimana sekolahnya?" Tanya Kejora di sela-sela sesi santap menyantap mereka.

"Seperti biasalah, gak pernah turun ranking" jawabnya dengan gelagat kemenangan sekaligus raut wajah sombongnya.

Senyum itu mengukir di wajah manis Kejora, seketika ia melupakan masalah yang sedang dihadapinya. "Pertahanin ya" balasnya.

"Iya kak,"

"Kakak sama kak Doyoung gimana? Kalian sebentarlagi melangsungkan pernikahan kan?"

Seketika rupanya hilang, mimik mukanya sudah tak sama. Sekuat hati menahan rasa sesak itu di hadapan sang adik. Rupanya berbohong bukanlah keahliannya.

"Kak.."

"Kak Doyoung nyakitin kakak ya?"

Spontan saja anak itu menebak secara tiba-tiba, membuat butir air mata itu jatuh menetes di pelupuk kanan matanya. Isakan itu keluar sedikit demi sedikit.

Sendok garpu serta piring mereka telah disingkirkan oleh Renjun karena sudah bersih dari sisa santap siang mereka. Renjun merengkuh sang kakak dengan sigap sambil mengelus pundak Kejora pelan-pelan.

"Kakak punya Renjun, kakak punya Haechan."

"Jangan sakit ya kak"

Tanpa banyak bertanya, Renjun betul tau hati sang kakak sedang melebur dalam perasaanya, menguarkan luka lewat tangisnya yang masih bergulir disana.

"Ini cuma cobaan, kakak yakin. Ini cobaan buat hubungan kakak" balas Kejora.

"Kakak istirahat, biar Renjun yang beresin ini semua."

"Njun, kakak mau pergi dulu. Mau ke rumah uncle." Sanggahnya sambil mengambil tas kecilnya dan berjalan meraih knop pintunya perlahan

"Kak, nggak mau dianter?" Tanya Renjun khawatir

"Enggak kok njun, kakak sendiri aja" balas Kejora meyakinkan. Renjun begitu mengkhawatirkan kondisi kakaknya sekarang namun Kejora meyakinkannya bahwa sang kakak akan baik-baik saja.

 Renjun begitu mengkhawatirkan kondisi kakaknya sekarang namun Kejora meyakinkannya bahwa sang kakak akan baik-baik saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang