Bagian 45 - Time Description

3.6K 393 136
                                    

Duniamu tidak berputar searah jarum jam atau sebaliknya. Walaupun perputaran waktu terus berjalan. Deskripsi waktu seolah menerjemahkan. Jika tidak untuk satu hari ini, mungkin tidak untuk selamanya.







Doyoung melesakkan penuh mobil Jaehyun dalam kemudinya. Keramaian akibat kecelakaan itu mempersulit dirinya untuk bisa mengejar mobil yang di kemudikan Hany. Dia saling berbalap dengan cepat detak pacu jantungnya. Tak ada yang lain di dalam isi kepalanya selain menemukan istrinya saat ini yang dibawa pergi oleh Hany.

Jefry menelepon wanita itu namun Handphonenya tertinggal di mobil mereka. Mereka berdua frustasi sekarang. Doyoung tidak punya waktu banyak untuk bisa menyalahkan adiknya, saat ini keberadaan Kejora dan calon anaknya yang menjadi prioritasnya.

Jefry juga sudah menelepon kantor polisi dan memberikan nomer plat mobil Doyoung yang dibawa oleh Hany. Sesegera mungkin laporan itu dibuat agar keberadaan Hany dan Kejora bisa ditemukan.

Bahkan Doyoung sendiri tidak tau harus mengemudikan mobilnya ke arah mana lagi, bahkan sudah sampai berputar beberapa kali di tempat yang sama, Mobilnya masih belum juga ditemukan.

Matanya memerah, peluhnya turun tak tertahan. Jefry mencoba menenangkannya, pasalnya Doyoung membawa mobil itu dengan cara yang tidak wajar dan hilang akal. Jefry bahkan menjadi korban pelampiasannya, Doyoung tetap tidak mau mengalah. Jika melewatkan satu detik saja .. mungkin dia bisa kehilangan Kejora untuk selama lamanya.

Jefry mencoba menghubungi Haechan Jeno dan Renjun guna membantu mereka dalam pencarian sang kakak. Tapi sampai saat ini belum ada titik temu tentang keberadaan mereka.

Pencarian sudah dilakukan sejak tiga jam yang lalu. Polisi berhasil mengidentifikasi keberadaan mobil Doyoung dan mengirimkannya secepat mungkin. Namun rupanya nihil.

Sesampainya disana mobil mereka tertinggal di bahu jalan tanpa seorang pengemudi di dalamnya. Hanya ditemukan bekas jenis obat bius juga alat suntik yang sudah tinggal sisanya.

Kakinya bergetar hebat dan menjatuhkan dirinya di rerumputan. Doyoung tidak menangis, bahkan kondisinya lebih buruk dari pada itu. Dia berusaha berdiri dengan memegangi flatshoes Kejora yang ditinggal di dalam mobil. Dia bahkan tidak percaya apa yang baru saja terjadi dengan istri dan calon anak mereka.

Jefry pergi secepat kilat membawa mobilnya tanpa Doyoung ketahui. Dia menerka nerka tentang tempat yang akan dikunjungi Hany. Di kepalanya menyisakan empat macam tujuan dimana dia bisa menemukan Hany dan Kejora.

"Kejora .. maafin aku, tolong bertahan sebentar lagi."

***

Kesadarannya mulai bangkit, Kejora membuka matanya melebar. Dia melihat sekitarnya dan semuanya tampak membingungkan.

Foto pernikahan Doyoung dan Kejora terpampang besar di depan matanya. Bau aroma terapi yang selalu dia cium setiap bangun pagi membekas begitu menyisakan bau yang cukup menyengat. Kejora tau sekarang, bahwa dia sedang ada di dalam kamarnya.

"Ini dirumah kan? Mas Doyoung? Mas?? Mas Doyoung kamu dimana???"

Dia merasa kepalanya berat dan terasa sakit, dan saat itu dia tersadar sepenuhnya .. tangan dan kakinya terikat di seluruh sisi ranjang.

Kejora terisak lagi lebih dalam, dan menarik kedua kaki beserta tangannya. Tangannya sudah hampir membiru ketika dia memaksakan tali itu agar bisa segera lepas olehnya. Kakinya lecet karena terus bertubrukan dengan sisi ranjang yang cukup keras. Bagian itu dia benturkan agar tali itu bisa segera membebasi kakinya, tapi mustahil .. usahanya sia sia.

SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang