Bagian 17 - Tentang Rasa dan Asa.

6.9K 764 186
                                    

"Sir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sir.. tau nggak kenapa namaku Kejora?"

"Nggak tau. Tapi yang saya tau kamu satu-satunya yang bersinar buat saya"

"... tapi aku bukan bintang yang itu" elaknya

"Maksud saya,"

"Kamu bersinar buat saya, dan seluruh hidup saya, Ra"











happy reading. jangan lupa tinggalin votenya ya.











"Selamat pagi bintang kesayangan saya"

Lelaki itu mengecup kening wanitanya dengan penuh sayang, selalu membawakan satu tangkai mawar untuk menemani tidurnya Kejora. Doyoung masih ingat, Setiap wanitanya hendak tidur ─dia selalu menggunakan wewangian seperti harum bunga mawar atau terkadang menggunakan aroma vanilla, Kejora suka harum manis yang memeneli tubuhnya.

"Hari ini saya bawa hot-pot, isinya dominan sayur sih daripada dagingnya, tapi sukanya kamu kan begitu?"

"Haechan juga request minta hotpot yang full daging, saya bikinin juga Ra, tapi Renjun gak nerima makanan saya, saya nggak tau Renjun makan apa di luar, kamu pasti khawatir kan? Tapi saya jamin Renjun pasti makan kok. Kamu nggak usah khawatir ya?"

Tangan mungil dengan selang infus yang ikut menyatu diraihnya, Doyoung mengecup punggung tangan itu berkali kali tanpa lelah, berharap Kejora segera bangun dari tidur panjangnya yang pasti sangat melelahkan.

"Saya lupa buka jendela"

Doyoung meraih kain tebal yang menjadi penghalang matahari masuk ke ruangannya, kemudian mencangklokan besi-besi itu sehingga udara di luar bisa ikut masuk membiarkan sirkulasi udara itu terjadi.

Sesekali mengganti sarung bantal atau selimut yang digunakan Kejora dengan warna biru muda kesukaanya. Motif awan adalah motif yang begitu dicintainya, tak heran beberapa lapis selimut tebal berwarna biru dan bernuansa awan bertumpuk di kamarnya.

"Besok saya bawa bunga hidup, ya?"

"Nemenin kamu disini selagi saya ngajar"

"Dia juga akan saya rawat, sama seperti saya rawat kamu sekarang"

Selimutnya dirapatkan kembali walau raga itu tak bergerak sama sekali.

"Hari ini saya cuti Ra, saya mau seharian sama kamu, kamu gak bakal marah kan sama saya?"

Doyoung tersenyum sambil mengusap kedua pipi Kejora yang sedikit terlihat tirus. "Saya lebih suka liat kamu chubby Ra, kayanya enak deh kalo saya gigit-gigitin terus menerus."

SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang