Selamat membaca. Jangan lupa bentuk apresiasi untuk author dengan menekan tombol bintang dibawah ini ya.
Doyoung masih mencengkram tubuh mungil itu dalam peluk hangatnya. Dia meneteskan air mata saat melihat putra pertamanya lahir dengan selamat."Halo Daffin anak Ayah." Begitulah sapaan pertamanya.
Doyoung menciumi kening anaknya penuh kasih sayang. Untuk pertama kali dia menimang sang putra di pangkuannya. Doyoung tersenyum saat melihat kedua mata mungil anaknya yang masih tertutup dengan rapat dan bibir yang bergerak secara perlahan.
Masih kuat di ingatan saat istrinya dibawa pergi oleh Hany. Doyoung merasa pasrah dan putus asa, bahkan untuk menangisinya saja dia tidak mampu, mengejutkan secara langsung. Doyoung juga hampir bertemu malaikat maut di sepanjang pencariannya untuk menemukan Kejora. Kecepatan mobil yang dikemudikannya di luar nalar.
Namun begitu saat dia mendapat kabar dari Jeno bahwa Hany ada di rumahnya bersama Kejora, Doyoung langsung bergegas pulang, setelah itu menemukan Jefry yang sudah tak berdaya di lantai dengan genangan darah yang memenuhi bagian kepalanya, sedangkan Jeno yang pingsan tepat di depan cermin yang berhamburan isinya. Dua duanya mengalirkan darah yang sama. Hatinya sakit, rapuh, hancur, melihat kedua adiknya dalam kondisi yang sekarat.
Saat itu kondisi Kejora lah yang dia utamakan, sebab Kejora tak terluka begitu parah walaupun lebam di wajah, tangan yang penuh dengan bekas ikatan yang kemudian membiru, serta bagian pergelangan kaki yang lecet dan penuh luka.
Haechan, Renjun dan tim medis sudah berasa disana bersamaan, mereka mengangkut ketiga korban Hany dan segera membawanya kerumah sakit.
"Doain Mima ya nak, semoga Mima kamu cepet pulih."
Doyoung hanya bisa merapalkan doa untuk istrinya. Dia berharap Kejora cepat sadar dan bangun setelah proses persalinannya secara normal.
"Doy, Mamah yang bawa Daffin sini, kamu istirahat aja." Ucap sang mertua, dia begitu kasihan melihat wajah menantunya begitu layu dan lesu.
"Biar Daffin sama Doyoung Mah." Ucap Doyoung. Dia tidak mau kehilangan saat saat manis seperti ini, dimana salah satu dari banyaknya harapan serta keinginannya terwujud. Tuhan memberikannya seorang anak laki laki yang tampan, yang berasal dari seorang istri yang begitu dia cintai. Walaupun belum ada kabar pasti mengenai kondisi istrinya, Doyoung yakin Kejora akan bangun sebentar lagi. Daffin membutuhkan asi yang langsung diberikan oleh Ibu kandungnya.
***
"Mah? Suamiku mana?" Kejora mencoba membuka kedua kelopak matanya dengan sempurna. Tubuhnya begitu jauh dari kata baik. Beberapa jam setelah dia dibawa ke rumah sakit, perutnya mulai berkontraksi lagi, dan dokter mengatakan jika Kejora sudah masuk pada tahap pembukaan ketiga, yang mana si janin mulai aktif menuju rongga panggul meski belum turun secara signifikan. Kontraksinya pun menjadi semakin sering dan berlangsung selama satu jam.
Kejora berhasil melahirkan putra pertamanya dengan Doyoung secara normal. Dokter mengatakan akan sangat beresiko melakukan proses persalinan secara normal dalam keadaan tubuh yang begitu lemah, namun Kejora tetap memaksa bahwa dia sanggup melahirkan secara normal dan tidak mau di operasi.
Pukul lima pagi, Daffin Arsalan Nagara telah lahir dengan berat 3,4 kg dan berjenis kelamin laki laki.
Nama yang telah dipersiapkan Ayahnya itu memiliki arti yang sangat indah, yaitu Anak laki laki penyayang yang memiliki karakter kuat seperti singa. Kini Daffin sedang digendong oleh sang Ayah, Doyoung memuji keindahan bayi kecilnya berturut turut. Rasa bahagianya sudah cukup terbayar oleh semua itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
SIR | Doyoung
Hayran Kurgu❝come here, let me teach you❞ 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 konten delapan belas coret.