Tahun ajaran baru, dimana Doyoung mulai kembali beraktivitas mengajar seperti biasanya. Kembali ke tempat lamanya, mengenang sejarah dimana karirnya dirintis semula.
Tidak begitu buruk kembali ke tempat kerja lamanya, selama beberapa bulan ia sempat mengambil cuti dan mendapati tawaran untuk mengajar ataupun sekolah lagi untuk mengambil gelar Doktor di luar negeri. Nyatanya Doyoung memilih kembali ke tempat asalnya.
Salah satu alasan ia kembali ke tempat semula bukan lain adalah untuk mengembalikan apa yang menjadi mimpi-mimpinya bersama wanita yang dicintainya.
Dia ingin menata hidupnya menjadi lebih baik bersama Kejora, wanita yang sudah bersandingnya dan sudah pula meresmikan status mereka sekarang, sebagai sepasang suami isteri.
Sebuah keputusan besar sudah diambilnya dengan mantap. Penuh resiko dan sangat berbahaya. Menyebabkan kecanggungan yang bahkan sampai hari ini masih terjadi di antara mereka.
Belum sepenuhnya ia menghapus bayang - bayang perempuan yang pernah singgah disana, menetap sebentar lalu pergi.
Bukan maunya Doyoung, semua terjadi sedemikian rupa. Tidak ada yang pernah tahu mereka saling dekat satu sama lain. Antara Jefry dan Kejora.
Bukan menyesali keadaan, hanya saja pertanyaan yang kemudian menjadi pernyataan.
Bukannya "kenapa" kemudian menjadi, "aku memang bukan jawabannya."
Jefry bahkan tidak bisa memberi jawaban mengapa wanita itu tidak bisa mencintainya. Bahkan disaat hatinya sudah menggenggam rasa sepenuh hati. Pupus kemudian. Jefry yang terhantam genangan masa lalu perempuan itu, akhirnya menyebabkan luka dalam untuknya.
"Aku memang bukan jawaban."
"Bahkan aku tidak bisa menghilangkan rasa sakit itu, jalan kami untuk bersama.. mungkin memang bukan jawabannya."
Jefry menundukan kepalanya berat kebawah, sedikit menitikan air matanya.
Dia perempuan pertama yang menggugah perasaan terdalamnya, menguras penuh emosinya. Bahkan ketika wanita itu menikah.. Jefry meneguk semua air matanya dalam dalam.
Dalam diamnya dia bertanya kepada Tuhan, apakah jawaban itu tak ada yang tersisa untuknya? Namanya tidak disertakan di dalam doa sang wanita?
Jefry memilih untuk menyimpan semuanya dan menenggelamkan perasaan terdalamnya. Membiarkan waktu melupakan semuanya.
Walau waktu tidak menyembuhkan.
Dan sampai kapanpun.. waktu tidak akan pernah bisa menyembuhkan.
"Jika dia adalah jawaban atas semua doamu, jangan putus bahagianya, namun.. jika Tuhan mencoba untuk mengganti jawabanmu, biarkan aku mencoba dan memperbaikinya.. seperti aku yang pernah memperbaikimu pada saat itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SIR | Doyoung
Fanfiction❝come here, let me teach you❞ 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 konten delapan belas coret.