Bagian 35 - Extra-Care

5.4K 484 182
                                    

[Menjadi seorang calon Ayah adalah tantangan terbesar buat saya, setelah sebelumnya kami pernah mengalami kegagalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


[Menjadi seorang calon Ayah adalah tantangan terbesar buat saya, setelah sebelumnya kami pernah mengalami kegagalan.

Untuk sekarang, saya bahagia.. Tuhan masih memberikan kami kesempatan untuk menjaga sebuah jiwa yang terbentuk dari cinta kasih kami bersama]





Doyoung masih terhenyak. Dia tak percaya dengan apa yang terjadi setelah kejadian pagi tadi. Testpack terakhir masih dia genggam kuat kuat dan sesekali menariknya kembali untuk memastikan bahwa alat uji kehamilan itu benar adanya, yang menyatakan bahwa istrinya tengah mengandung.

Testpack hanya sekedar alat tes sederhana yang bisa saja terdapat kekeliruan dalam penggunaannya. Maka dari itu, dia dan Kejora bersiap untuk mengecek kehamilan Kejora ke dokter agar hasilnya bisa dinyatakan lebih valid.

"Ra? Kenapa? Kamu takut?"

Habis ini namanya dipanggil untuk segera diperiksa, Kejora gemetaran, tangannya sedikit berkeringat.

Doyoung lekas mengecup puncak kepala istrinya sambil menenangkannya lewat genggaman tangan. "It's okay.. just calm down"

Dia duduk dengan tenang sembari mendengar pernyataan yang diutarakan suaminya, bahwa testpack terakhir menunjukan garis dua.

Kejora berbaring setelah dokter perempuan yang bernama Yoona itu menyuruhnya agar dia bisa mengecek perut Kejora dan segera mengetahui hasilnya.

Dokter Yoona kembali ke tempat duduknya semula dan Doyoung segera menyiapkan reaksinya untuk mendengar hasil dari apa yang akan diutarakan oleh dokter muda itu.

"Pak Doyoung, berdasarkan hasil pemeriksaan saya terhadap Bu Kejora.. bisa saya nyatakan bahwa istri bapak tengah mengandung, dan usia kandungannya sudah menginjak lima minggu. Selamat ya Pak" ujar dokter cantik itu menyelamati kemudian Doyoung menatap lekat mata istrinya. Kejora sudah menangis di depannya sambil meminta Doyoung untuk segera memeluknya.

"Sstt.. malu sama Bu dokter itu, nangisnya kok kenceng banget? ayo lanjutin di rumah aja." Bujuk Doyoung, sebab tangis bahagia istrinya benar benar memecah seisi ruangan disana.

Kejora masih menempeli tubuh suaminya sambil memeluknya dengan erat, membiarkan kemeja bagian pundaknya itu basah dengan genangan air mata bahagia setelah mengetahui kondisinya yang tengah mengandung sekarang.

"Gapapa Pak, itu reaksi yang wajar kok." Sahut dokter yang masih menjadi penyempurna kabar bahagia untuk mereka berdua.

"Karena Ibunya pernah keguguran, tolong dijaga ya Pak kondisi kehamilan istrinya, mungkin akan sedikit berisiko terutama pada sang Ibu yang punya pengalaman keguguran pertama kalinya, jangan sampai dibuat terlalu emosi."

"jangan menyimpan terlalu banyak pikiran ya Bu? Asupan makanannya juga dijaga, diusahakan untuk check up setiap bulan, agar kita bisa melihat perkembangan janinnya."

SIR | DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang