[r a n j a u]
Bicaralah. Maka semua akan baik - baik saja.
Sir
Siang itu Kejora berniat pulang ke rumahnya untuk mengecek keadaan sang adik - adik disana. Haechan kini yang telah berkuliah sambil bekerja paruh waktu sedang tak dirumah sebab ia sedang bekerja di sebuah Cafe yang cukup besar di tengah kota, sementara Renjun memasuki kelas 12 dan sebentar lagi akan memasuki masa - masa sulitnya yaitu Ujian.
Rumah itu cukup kosong jika hanya ditenpati oleh Haechan dan Renjun saja, apalagi mereka kini sudah sibuk dengan aktivitasnya masing - masing. Kejora sering memikirkan bagaimana jika ia membawa adik - adiknya dan tinggal bersama dengan Doyoung dan Kejora ketika mereka menikah nanti.
Akhir tahun adalah waktu yang dipilih Doyoung untuk melangsungkan pernikahannya dengan Kejora. Namun sampai saat ini Kejora sama sekali belum menemui orang tuanya dan baginya cukup restu dari Baekhyun dan Seulgi saja untuk melangsungkan hubungan mereka ke jenjang pernikahan.
Chanyeol dan Shin Seha sudah jarang menemui anak anaknya, entah apa yang dilakukan orang tua kandung Kejora sampai segitu sibuknya mereka tak pernah mau menengok sama sekali keadaan anak - anaknya disana.
"Injun udah pulang?"
"Kakak"
Adik bungsu laki - lakinya itu memeluk Kejora dengan sangat rekat. Renjun menyalurkan rasa rindunya kepada sang kakak yang sekarang tinggal di rumah besar milik Doyoung. Renjun mengizinkan Kejora tinggal bersamanya karena Renjun yakin Doyoung bisa menjaga kakaknya dari orang jahat ──mengingat akibat peristiwa perundungan kemarin.
"Kak Doyoung gimana?" Renjun membantu membawakan bahan makanan ke dalam kulkas dan sisanya ia simpan di dalam rak.
"Doyoung sehat kok njun, akhir - akhir ini lagi banyak kerjaan juga, tau sendiri lah namanya lagi ngurusin mahasiswa skripsian, ditambah lagi jadi pengurus maba juga"
"Hebat ya Kak Doyoung" puji anak itu
"Renjun mau jadi dosen?"
"Mau kak" jawab adik laki lakinya itu sambil tersenyum, karena cita - cita mereka memang sama ingin memiliki gelar magister di belakang nama lengkap mereka.
"Kak, semalem mama dateng" aktivitasnya terhenti sekejap, melirik kepada yang mengajak bicara.
"Mama?"
"Iya. Mama semalem kesini, nanya kabar kita sama nanya kabar kakak"
Tiba - tiba rasa rindu itu menyeruak, bagaimanapun Kejora sempat merasakan kasih sayang dari kedua orang tuanya yang lengkap, sebelum sang Ayah menjalin hubungan lain dan ibu mereka membalas perlakuan sang Ayah dengan cara yang sama.
"Mama bilang rindu sama kakak"
"Aku bilang aja Kak Kejora tinggal sama calon suaminya sekarang"
Pundaknya merosot, begitu lama ia tak bertemu sang ibu kandung membuat hatinya terbiasa untuk menerima, namun rasa itu bangkit lagi, ia rindu ketika Kejora dijadikan anak perempuan kesayangan untuknya, selalu memeluk hangat tubuhnya, dan selalu memberikan semua yang ia butuhkan dengan perjuangan. Buliran air mata itu turun memenuhi sebagian pipinya yang sudah basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SIR | Doyoung
أدب الهواة❝come here, let me teach you❞ 𝙈𝙖𝙩𝙪𝙧𝙚 𝙘𝙤𝙣𝙩𝙚𝙣𝙩 konten delapan belas coret.