0. PROLOG

5.3K 147 96
                                    

Hai Readers!

Apa kabar?

Sebelumnya, selamat tahun 2023, yeayy, semoga tahun ini lebih baik lagi yaa.

Oh iyaa karena tahun baru, aku juga mau nulis cerita baru, ya meski yang satu lagi belum selesai hehe.

Soalnya udah lama punya ide ini, takut hilang kalo gak di keluarin aja.

Sengaja upload di tanggal 1 Januari, biar lucu aja sama judulnya.

Aku harap kalian bisa suka sama cerita yang ini. Semoga bisa se ramai Astaya dan lainnya. Pokoknya punya banyak pesan dan kesan baik buat yang baca.

Aku harap cerita ini bisa terbit juga deh, Aamiin. Dan semoga aku bisa kelarin ceritanya.

Note: Kalau mau tau isi ceritanya, baca sampai akhir yaa, baru bisa disimpulin.

Vote, comment biar makin rame!

Semisal gak cocok sama tulisanku, jangan di paksa, dan jangan ninggalin kata-kata yang gak mengenakkan. Enjoy aja gais, nikmati apa yang ada. Trimakasii 😁

Oke gitu aja.

Selamat menyaksikan 'Sebelum 365 Hari'

Semoga berkesan 😀😀

Semoga berkesan 😀😀

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

•••••

"Hai."

Suara sapaan lembut itu terdengar di telinga Galang. Galang Reynandika, lelaki yang tadi menundukkan wajahnya, kini mengangkatnya. Melihat kearah kanan, melihat siapa yang kini ada di sebelahnya.

Gadis berkacamata itu?

Meski kini gadis tadi tak memakai kacamata nya, Galang tetap bisa mengenali dia.

"Permisi Bu Hilda. Tadi saya dapat info dari Bu Dewi, kalau Bu Hilda memanggil saya?" ucapnya.

"Oh iya, Galang. Kamu bisa kesini, ada yang ingin saya bicarakan setelah ini."

Galang berjalan mendekati Bu Hilda, karena kursi-kursi di sana penuh, dirinya hanya berdiri, menunggu. Namun, kini matanya beralih menatap gadis cantik berkacamata yang duduk di salah satu kursi. Wajahnya tak asing, Galang seperti pernah menemuinya.

Sama hal nya dengan Galang, gadis cantik yang dia lihat itu, kini ikut menatapnya. Karena mata keduanya saling bertemu, Galang memilih untuk memutus nya.

"Thea, kamu boleh langsung ke kelas ya. Biar saya saja yang antar," kata Bu Hilda. Ketiga orang ini berdiri dari tempatnya.

Galang terus memandangi gadis cantik yang kini duduk di sebelahnya. Thea? Cewek yang di ruang kepsek tadi, batin Galang.

"Eh, lo. Kenapa?" ucap Galang padanya.

Gadis itu menggeleng. "Lo lagi kenapa, gue perhatiin dari tadi kayak lagi banyak pikiran."

"Hehehe keliatan ya? Em, gue gak apa-apa kok. Tadi- ada kuis susah banget, jadi kepikiran gitu," elak Galang.

"Oh gitu."

"Oh iya, lo cewek yang waktu itu ketemu sama gue di deket danau bukan sih? Apa gue salah ingat ya?" tanya Galang, dengan pertanyaan yang sama dengan yang akan di kepala nya tadi.

"Iya."

"Baru pindah hari ini ya? Soalnya gue baru liat lo di sini," tanya Galang.

Gadis itu adalah Thea. Calithea Zevanya Aurora, gadis cantik berkacamata yang memiliki senyuman sangat manis.

Thea menganggukkan kepalanya. "Gue Thea. Makasih udah nolongin waktu itu," ucap Thea, mengulurkan tangannya pada Galang.

"Galang. Kembali kasih."

"Gue belum balas kebaikan lo waktu itu. Lo lagi butuh apa? Ada yang bisa gue bantu juga?" ucap Thea menawarkan.

Galang hanya menggelengkan kepalanya pelan. "Ah nggak perlu, The."

"Nggak, gue harus tetep balas. Kalo sekarang belum ada, lain waktu mungkin? Nanti kalo butuh apapun, kabarin gue aja."

"Eee--"

"Gue XII-IPA 1, kalo butuh gue cari kesana aja. Gue duluan ya, baru ke ingat ada yang harus gue urus dulu," ucap Thea, gadis itu memotong ucapan Galang tadi, karena tau lelaki itu akan menolak pernyataannya.

Galang memandangi gadis cantik itu. Thea berdiri dari tempatnya duduk tadi. "Thea," panggil Galang, dengan suara pelan. Namun, gadis itu tetap dengan langkahnya, tak sedikitpun melihat kearah Galang lagi.

Entah mengapa, percakapan singkat hari ini memberikan tanda tanya besar bagi Galang. Seakan, keduanya akan bertemu lagi, karena ibaratnya masih ada hutang budi yang harus dia dapatkan. Thea seperti memberikan satu voucher gratis untuk bisa bertemu dengannya lagi, nanti.

- Sebelum 365 Hari

A story by Thedreamwriter13.

•••••

"Ajaib, aku sering melupakan banyak wajah, tapi kenapa tidak dengan dia?"

- Calithea Zevanya Aurora.

"Dia memang bukan matahari, hanya lampu pijar yang mungkin redup. Tapi, cahayanya terus bersinar kapanpun aku butuhkan."

- Galang Reynandika.

~ Ini kisah Galang dan Thea, dua orang yang di pertemukan dalam keadaan terluka. ~


•••••

Gimana prolog nya?

Aku harap kalian penasaran sama ceritanya seperti apa, dan bakal ngikutin terus sampe tamat yaa!

Tapi ....

Sorry, seperti judulnya kan coming soon, berarti masih segera.

Ibarat film, part ini hanya trailer nya aja hehe.

Part 1 nya bakal aku upload di tanggal 1 April 2023 ya, udah aku jadwalin tenang aja.

Soalnya aku mau undur diri dulu, tiga bulan kedepan aku bakal ujian kelulusan hehe.

Dan mungkin kalau sempat pun, hanya up Hello Biru aja hehe, itu pun belum pasti.

Tapi tenang aja, pasti cerita ini lanjut. Semoga aku sehat terus hehe.

Stay tuned 1 April 2023 yaa!!

Tunggu notifikasi update cerita ini!

Jangan lupa untuk klik bintang dan komentar!

See u next chapter 😀😀🌻

Sebelum 365 Hari | end. Where stories live. Discover now