Chapt 30

4.1K 309 10
                                    

Wow double Up :v
Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star 🌟
Maaf belum bisa bikin baper
Hehe
.
.
.

  Dengan wajah datar dan dingin Jimin berjalan melewati lorong kegelapan seorang diri. Ia terus berjalan hingga menemui pintu besi dihadapan nya, mendekat Jimin mulai men scan wajahnya pada alat disamping pintu itu.

Welcome Mr.Park...

Sapa alat itu lalu pintu besi itu itu mulai terbuka, dan Jimin masuk kedalam sana. Seringaian mulai timbul saat persepsi nya menemukan target dihadapan nya.
Jimin bersiul kecil, lantas ia mendekati seorang gadis yang diikat dan disumpal mulutnya.

"Lihat apa yang kita dapat disini hm..."gumamnya masih dengan seringaian misterius miliknya. Gadis itu memberontak, berusaha untuk melepaskan diri.

"Dasar gadis nakal, kau melarikan diri dari ayahmu tapi justru tertangkap oleh musuh. Lucu bukan jika ia mendengar kabar kematian anak gadis satu-satunya ini..." Jimin turun lalu menarik kasar rambut gadis malang itu hingga membuatnya terpekik tertahan karna mulut yang tersumpal. Melihat itu Jimin justru tersenyum puas, ia lantas menggendong gadis itu apa bridal style lalu membawanya masuk keruang kosong.

  Tanpa perasaan Jimin melempar gadis itu hingga dahinya mengeluarkan darah karna terbentur lantai cukup keras. Melihat itu Jimin terdiam, tiba-tiba kepalanya berdenyut nyeri menampilkan kilasan hitam putih dikepalanya.

"Bukankan kau sendiri yang bilang akan terima setiap perlakuan ku! Jadi nikmati hidupmu yang penuh penderitaan!!!"

"Pergi! Pergi hiks!"

"Katakan bahwa kau mencintaiku... kumohon ucapkan padaku sekali Jim hiks"

Jimin memegang kepalanya yang berdenyut tak karuan, ia mendengar suara-suara bising ditelinga nya. Suara-suara itu terdengar begitu menyakitkan.

"Akhh!!!" Pekiknya tak kuat, Namjoon yang baru datang melihat itu segera berlari menghampiri Jimin. Sadar apa yang terjadi dengan Jimin, ia mengeluarkan sebuah benda mirip dengan bolpen dan menyuntikkannya tepat dileher Jimin.

Jimin melemas dan jatuh ambruk, Namjoon bernafas lega melihat itu. Tapi nafasnya langsung tak karuan saat melihat siapa gadis  malang dihadapannya.

.
.
.

  Yura mulai menata menu makanan didepan Jiya, gadis itu lumayan pemilih soal makanan.

"Hari ini Jiya mau makan sendiri..." Ucapnya membuat Yura tersenyum, ia mengangguk menyetujui.

Yura diam memperhatikan sang anak yang lahap menyantap makanannya, tiba-tiba ia teringat dengan Jungkook. Bagaimana kabar pria itu, pasti ia sedang sangat cemas saat ini.

"Nona..." Suara seorang wanita membuat Yura menoleh dan menemukan keberadaan Ibu Hwang disamping. Yura senyum kembali, lalu mendekat dan memeluk wanita paruh baya itu. Wanita ini lah satu-satunya orang yang peduli padanya disini.

"Saya senang masih bisa melihat keadaan nona yang sehat begini"ucap Ibu Hwang membuat Yura semakin mengeratkan pelukannya. Dalam hati banyak hal yang ia ingin ceritakan, tapi Yura memilih diam.
"Dan saya masih menaruh harapan besar dengan nona..."Yura diam, ia kembali ingat kalimat ini.

"Nona masih satu-satunya wanita yang dapat merubah Tuan Besar..." Ucapnya lagi membuat Yura tersenyum getir. Jika dulu ia mendengar ini saat berstatus sebagai istri Jimin, sekarang ia kembali mendengar ini dengan status yang berbeda. Yaitu pemuas nafsu seorang Park Jimin. Atau memang sudah begitu sejak dulu?.

|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang