Chapt 1

15.1K 540 10
                                    

Mengandung unsur 21+
Para pembaca diharap bijak menindaki bacaan ini
Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star
Maaf klo belum bisa bikin baper
Hehe

.
.
.

Kim Yura atau biasanya dipanggil Yura adalah gadis cantik berusia 21 tahun. Saat ini ia sudah bangun,mandi, dan sibuk menyiapkan sarapan untuk sang ayah dan juga dirinya.

Yura memang hanya hidup berdua dengan ayahnya. Ayahnya adalah orang yang sangat penyayang, tapi setelah kematian sang ibu tuan Kim berubah total. Dari sosok ayah yang peduli dan sayang keluarga beralih menjadi sosok yang jarang pulang dan keluyuran entah kemana. Sekalinya pulang ia selalu dalam keadaan mabuk.

Tak jarang bahkan tuan Kim akan bersikap kasar. Ia bahkan tak segan untuk memukul sang anak.

Tapi apa pun yang sudah terjadi ia tetaplah ayahnya Yura. Yura hanya bisa menghadapi kehidupannya dengan sabar. Mungkin ayahnya begitu terpuruk kehilangan sang istri hingga bisa membuatnya berubah sedrastis ini.

"Ah...akhirnya selesai juga "ucap Yura sambil tersenyum puas melihat hasil kerja kerasnya diatas meja makan. Disana sudah tersusun rapi beberapa lauk dan dua porsi nasi.

Disaat yang bersamaan ia melihat sang ayah keluar dari kamar lalu berjalan kearahnya. Tidak, lebih tepatnya ia menuju meja makan.

"Eoh appa sudah bangun? Selamat pagi appa...mari kita sarapan " sapa Yura tersenyum lebar sedangkan tuan Kim hanya menatapnya acuh tak peduli.

Yura hanya bisa kembali menghela nafas kasar. Ini sebenarnya hal yang sudah biasa terjadi, tapi tetap saja masih terasa ngilu dihati.

Tuan Kim berjalan melewati Yura dan mengambil Soju didalam lemari. Setelah itu dengan santai ia duduk bersiap untuk sarapan.

"Appa ini terlalu pagi untuk minum-minum, mau sampai kapan kau terus bertingkah begini!" Gerutu Yura mulau jengah dengan sang Ayah. Seakan tak peduli Tuan Kim malah memasukkan sejumput nasi kemulutnya.

"Appa kau mendengarku tidak? aish..jinjja aku tak habis pikir denganmu lagi" Yura hanya bisa menahan tangis dan ngilu dihati, dengan cepat ia mengambil botol Soju dan membuang isinya kewastafel.

Ayah nya pun hanya tetap diam tak peduli. Ia malah tetap mengunyah makanan dimulutnya dan menatap dalam kearah Yura.

Dahi Yura berkerut bingung, kenapa Ayahnya mendadak berbeda. Biasanya Tuan Kim akan sangat marah bila Yura menyentuh Soju miliknya.

" Appa gwaenchana?" tanya Yura mulai khawatir melihat keterdiaman sang ayah. Seakan ada hal buruk yang sudah terjadi.

Yura menelan salivanya kasar tatkala melihat wajah serius sang Ayah, ntah kenapa perasaannya mendadak tak enak. Sungguh saat ini ia jadi takut, takut bila tiba-tiba ayahnya akan bersikap kasar.

"Appa ada apa?" Badan Yura menegang saat tiba-tiba Ayahnya memeluk erat tubuhnya.

" Yura-ah...appa minta maaf, maaf atas segala yang sudah terjadi. Appa tidak sadar saat melakukan itu... "lirih Tuan Kim penuh penyesalan. Dirinya semakin memeluk erat tubuh sang anak, merasa begitu berdosa karna telah begitu menyakitinya.

Yura yang mendengar itu tersentak kaget, bahkan tanpa sadar matanya tiba-tiba mengeluarkan air mata.

Ini bukan mimpikan? Jika memang iya Yura mohon kepada siapapun untuk tidak membangunkan nya. Yura sudah menunggu moment ini begitu lama.

|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang