Chapt 26

4.1K 288 9
                                    

Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star 🌟
Maaf belum bisa bikin baper
Hehe
.
.
.

Author POV
Jimin mengkerut kan dahi, tatapannya semakin tajam memperhatikan semua data yang diberikan Namjoon.

"Kim Namjoon..." Ucapnya datar dan dingin membuat Namjoon semakin gemetaran.

"Kau sudah bosan hidup hah!" Namjoon terkesiap saat mendengar teriakkan bossnya tersebut, tapi sebisa mungkin ia menetralkan dirinya.

"Kenapa kau mendadak tolol begini!" Jimin kembali berteriak kesal, ingin sekali rasanya ia menembak otak jenius asisten nya tersebut.

"Aku meminta mu memberi ku data wanita kemarin tapi apa ini!!!" Jimin tak habis pikir, kemana pikiran Namjoon sebenarnya.

  Memang benar Namjoon memberikan nya semua data gadis tersebut, tapi semuanya sangat tampak omong kosong. Disini isinya hanyalah keburukan gadis tersebut, bahkan tertulis disini bahwa wanita kemarin adalah mantan jalang disebuah club. Yang benar saja...ini sangat keterlaluan, Jimin yakin ini semua hanya omong kosong.

"A..ada apa Boss? I...itu semua memang fakta tentang wanita kemarin..." Namjoon berusaha menetralkan degupan jantungnya. Ia memang sudah mengubah semua data tentang Yura, tentu semua itu memang harus ia lakukan.

"Kau seperti nya memang sudah bosan hidup! Kau pikir aku bodoh! Aku tau kau sudah memanipulasi semua data ini! Brengsek!!!" Gertak Jimin kesal, sebenarnya apa yang disembunyikan Namjoon?.

"Tid...tidak boss, itu memang data yang sebenarnya. Bahkan saking b..buruknya non—eh.. Yura, anaknya saja tidak diketahui ayahnya." Namjoon merutuk dalam hati, hampir saja ia keceplosan. Walau dalam hati ia sangat tak mau menjelek-jelekkan mantan nonanya tersebut. Tamat riwayat mu Namjoon.

   Mendengar itu emosi Jimin semakin terpancing, tiba-tiba saja perasaan sesak dan tak terima menghampiri nya. Ia benar-benar tak rela Namjoon menjelek-jelekkan Yura. Ah...kenapa ia merasa tidak asing dengan nama ini. Jimin langsung bangkit dan menghampiri Namjoon.

Bugh!!!

Satu Bogeman berhasil membuat Namjoon jatuh tersungkur, bahkan pelipis pria itu sampai langsung membiru.

"Jangan berani kau menjelekkan Yura lagi!!!" Gertak Jimin penuh ancaman, ia juga tak tau kenapa bisa semarah ini.

"Hah...shit!!! Kenapa aku ini!" Gumam nya berusaha menetralkan kembali emosinya, ia semakin penasaran siapa wanita kemarin sebenarnya.

.
.
.

Yura menyetir mobilnya menuju sekolah sang anak, pukul sudah menunjukkan angka 12.20 pm.

  Pertanda bahwa jam pulang anak sudah berlalu sejak 20 menit yang lalu. Yura tak bermaksud terlambat, dia tadi memang sengaja beli es krim untuk  Jiya yang sedang merajuk kepadanya. Pasalnya rencana mereka untuk pergi ke kebun binatang harus gagal lantaran Yura yang masih takut untuk keluar rumah. Pertemuan nya dengan Jimin membuat wanita itu was-was, ia sadar harus lebih menjaga Jiya saat ini. Dan tadi ia terjebak macet membuat nya semakin terlambat.

   Setelah sampai Yura segera masuk kesekolah Jiya yang tampak sudah sepi. Melihat itu membuat perasaan Yura jadi tak enak.

"Permisi...apakah Ibu tau dimana Jiya?"tanya Yura pada guru yang masih ada dikelas anaknya tersebut. Guru itu menatap heran kearah Yura.

"Tadi bukannya Jiya dijemput pamannya? Hari anak-anak pulang cepat karna guru-guru mengadakan rapat" jelas guru tersebut membuat Yura terkejut. Dia bahkan tak tau sekolah pulang cepat hari ini, dan paman? Jiya tak punya keluarga lain selain dirinya dan Jungkook.

|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang