Chapt 37

3.7K 283 34
                                    

Mengandung unsur 21++
Para pembaca diharapkan
dapat menindak lanjuti bacaan ini dengan benar.
Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star 🌟
Maaf belum bisa bikin baper
Hehe

.

.
.

Author POV

Yura hanya bisa terbaring pasrah diatas kasur saat Jimin mulai melucuti pakaiannya satu-persatu. Setelah selesai, Jimin kembali menunduk mencium intens bibir merah ranum milik Yura.

Manis

Rasa itu yang selalu Jimin rasakan saat bibirnya bertemu dengan bibir milik Yura. Terlalu manis, hingga membuatnya tak ingin menyudahi pungutan ini.

  Yura mendorong Jimin menjauh, ia sudah kehabisan nafas tapi Jimin masih saja terus ingin menghabisi bibirnya. Yura terengah-engah, meraup oksigen sebanyak mungkin.

Jimin sebenarnya tak rela ciuman mereka dihentikan, tapi ia juga sadar bahwa Yura butuh untuk bernafas. Maka ia beralih menciumi leher Yura, terus turun hingga dua gundukan favoritnya.

"Ahh..."Yura mendesah tatkala Jimin mulai mengecup puting Yura yang sudah mengacung. Yura mendangak, ia melengkungkan tubuh membuat hisapan  Jimin semakin dalam.

  Penglihatan Yura semakin memburam, pikiran nya kacau sekali. Jimin selalu berhasil membuatnya panas dingin.

Sedangkan Jimin semakin mengeras, Yura benar-benar selalu bisa membuat nya bergairah. Tak mau membuang waktu Jimin segera melepas semua pakaiannya lalu kembali mengungkung tubuh mungil Yura. Ditatapnya mata sayu dan bergairah milik gadis itu.

  Jimin mengecup kembali bibir Yura, lalu perlahan ia mulai memasuki liang surga milik Yura. Yura terpejam, mulutnya membuka menyerupai huruf O. Rasanya ia begitu penuh.

Jimin menarik kedua tangan Yura lalu menautkannya dengan tangannya. Ia kembali melumat lembut bibir Yura, menggigit perlahan lalu masuk berperang lidah dengan Yura. Setelah puas, perlahan tapi pasti, Jimin mulai bergerak perlahan.

Begitu perlahan tapi dalam karena ia tak ingin ini semua cepat berakhir. Jimin ingin merasakan Yura secara perlahan.

"Eungh...Jim" Yura meremat erat tangan Jimin yang bertaut dengannya. Ia menoleh, merasa begitu frustasi dengan gerakan Jimin yang begitu menyiksanya. Siksaan yang begitu nikmat.

"Yeah...ah...sebuth..namaku terus sayang..."Jimin tak kalah frustasi, ia begitu ingin bergerak cepat dan liar saat ini. Tapi, gerakan lambat begini juga tak kalah nikmat.

"Jim...ah...cepat...cep.." inti Yura mulai berkedut, dan ia tak tahan dengan tempo Jimin.

"Apa sayang? Aku tak mengerti maksudmu?" Jimin justru semakin memelankan gerakannya,sengaja membuat Yura semakin gelisah.

"Jim...kumohon...ah"

"Kumohon apa hm?" Jimin mengecup sekilas bibir Yura, ia merasa gemas sendiri.

"Kumohon lebih percepat lagi, ah...shit...aku tak tahan lagi!!"  Yura frustasi bukan main, dan Jimin malah sengaja menggodanya seperti ini!.

Jimin tersenyum miring, tentu ia tak bisa menolak permintaan gadisnya. Ia mulai bergerak seperti yang diinginkan Yura, membuat gadis itu semakin mendesah tak karuan. Jimin terus bergerak dengan cepat, tak memedulikan keringat dan suara decitan kasur yang tak beraturan.

"Shit... Yura...ah" Jimin dapat rasakan ia juga akan segera sampai puncak. Yura memeluk Jimin erat, tak sadar ikut menancapkan kukunya disana. Kakinya ia semakin lebarkan lalu menaut dipinggang Jimin membuat dorongan Jimin semakin masuk kedalam.

|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang