Chapt 6

6.5K 403 4
                                    

Bacaan ini mengandung unsur 18+
Para pembaca diharap bijak
Menindaki bacaan ini
Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star
Maaf klo belum bisa bikin baper
Hehe

Author POV
Yura menarik nafas dalam, mencoba mengendalikan dirinya. Berusaha untuk tidak menangis lagi. Dengan langkah berat ia mulai berjalan melewati altar pernikahan. Disini sepi tak ada siapa pun. Hanya ada pastur, beberapa anak buah Jimin, dan juga Jimin yang tak henti-henti menatap kearahnya.

 Hanya ada pastur, beberapa anak buah Jimin, dan juga Jimin yang tak henti-henti menatap kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yura menunduk, menghindari melihat Jimin. Dirinya masih trauma. Sedangkan Jimin tak bisa berhenti menatap gadis cantik dengan balutan gaun pengantin itu. Ingin rasanya dia menarik gadis itu dalam dekapannya, mencium bibir pink mungilnya. Dan merasakan kehangatan dari gadis itu. Gadis itu membuat gila Jimin.

Sampai gadis itu sampai dihadapannya, membuat Jimin semakin terpesona melihatnya dengan jarak sedekat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai gadis itu sampai dihadapannya, membuat Jimin semakin terpesona melihatnya dengan jarak sedekat ini. Yura memberanikan menatap Jimin. Membuat mereka saling menatap. Yura hanya bisa melihat kebencian dimata Jimin, sedangkan Jimin mendapat kehangatan dari tatapan Yura, walaupun terdapat ketakutan dalam mata itu.

"Jimin..."lirih pelan Yura. Jimin tersenyum, ia sangat suka ketika namanya disebut oleh gadis ini. Dia seperti candu mendengar suara lembut gadis itu. Berbeda dengan biasanya, karena hanya orang tertentu yang boleh menyebut namanya.

"Bisakah kita hentikan pernikahan ini..." Senyum Jimin seketika menghilang, ia beralih menatap tajam Yura. Yura yang melihat perubahan emosi Jimin menjadi takut.

Jimin menaikkan satu tangannya memberikan isyarat pada anak buahnya. Anak buahnya pun langsung mengerti, dan membawa seorang pria yang diikat dan lakban dimulutnya. Yura terkejut melihat pria yang dibawa anak buah Jimin.

"Appa!" Yura berteriak segera ingin menghampiri ayahnya tapi ditahan oleh Jimin.

"Mau kemana baby...kita harus menikah sekarang.." Yura memberontak, sungguh ia terluka melihat ayahnya seperti itu. Air mata yang sudah ia tahan dari tadi pun jatuh membasahi pipi cantiknya.

|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang