Chapt 7

6.4K 413 13
                                    

Bacaan ini mengandung unsur 21+
Para pembaca harap bijak menindaki bacaan ini!!!
Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star
Maaf klo belum bisa bikin baper
Hehe


Author POV
  Pukul menunjukkan pukul 5 pagi.Setelah merasa tenang akibat kejadian tadi malam Yura bangkit menuju kamar mandi. Ia butuh merilekskan tubuhnya. Ditambah ia belum mandi dari kemarin.

  Betapa terkejutnya Yura saat melihat pantulan dirinya dicermin kamar mandi. Terdapat beberapa kiss Mark dilehernya akibat ulah Jimin kemarin. Ia menghela nafas kasar, merasa sedikit merasa bersalah. Sebenarnya bisa saja ia melayani Jimin, melakukan malam pertama layaknya pengantin baru. Tapi ini terlalu mendadak baginya, ditambah dengan setiap rasa sakit yang diberi Jimin membuatnya enggan.

'ania...kau harus mulai menjadi istri yang baik Yura, ingat sumpahmu'~batin Yura.

Gadis itu bertekad, berharap ini bukanlah akhir dari semuanya. Setelah mandi ia keluar menggunakan handuk. Yura bingung harus pakai apa karena ia tak membawa pakaian kemari. Lagipula kenapa ia harus membawa, jika ia tahu kesini tentu Yura memilih kabur. Seketika pandangannya mengarah pada lemari besar didalam kamar, segera ia buka berharap ada pakaian wanita disini. Gadis itu mendengus kesal ketika hanya melihat kemeja pria disana. Pasti ini milik Jimin, tercium dari aromanya.

Aroma maskulin khas Jimin.

Mau tak mau tentu Yura harus memakai kemeja Jimin, daripada hanya menggunakan handuk yang bisa membuat setiap pria berubah menjadi serigala ketika melihatnya.

Yura dengan ragu melangkahkan kakinya keluar kamar, ia tak menemui anak buah Jimin yang biasanya berjaga didepan kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yura dengan ragu melangkahkan kakinya keluar kamar, ia tak menemui anak buah Jimin yang biasanya berjaga didepan kamarnya. Gadis itu berusaha membuang semua pikiran buruknya, berharap kejadian kemarin tidak terjadi lagi. Yura memutuskan berkeliling rumah besar ini, mulai membiasakan diri walau ada rasa takut yang menyelimutinya. Teringat bagaimana marahnya Jimin semalam.

Ia mulai berjalan berkeliling, dirinya kagum dengan kemewahan rumah ini. Ia tak menyangka betapa besar rumah ini. Berpikir betapa kayanya keluarga Jimin. Sesekali ia bertemu pelayan ataupun anak buah Jimin yang menunduk hormat padanya. Rasanya Yura mendadak menjadi seperti ratu yang tinggal di istana. Kaki Yura mulai lelah, tapi senyumnya seketika mengembang ketika ia sampai diruang favoritnya.

Dapur.

Yura berlari kecil menghampiri beberapa pelayan yang bekerja.
"Kalian sedang masak apa?" Pelayan itu tampak terkejut, mereka langsung membungkuk hormat pada Yura.

"Kami sedang membuat masakan untuk sarapan nona dan tuan besar" ucap salah satu pelayan sopan. Yura tersenyum, terpikir untuk membuat sarapan untuk Jimin. Sebagai tanda permintaan maaf karena kejadian kemarin. Yura ingin mulai menjalankan sumpahnya, mungkin dengan kelembutan ia bisa merubah suaminya.

|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang