Chapt 5

6.5K 401 9
                                    

Typo bertebaran
Jangan lupa klik ikon star
Maaf klo belum bisa bikin baper
Hehe

Author POV
"Keluarga ini sudah turun menurun menjadi mafia...dunia hitam sudah melekat pada darah mereka, para polisi dan pemerintah sudah tahu tentang fakta ini, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa karena keluarga ini begitu pintar melindungi kejahatannya" Yura begitu serius mendengar penjelasan pelayan tersebut.

"Jika sudah berurusan dengan keluarga ini maka akan sulit untuk membebaskan diri..bahkan orang penting dalam maupun luar negeri bergantung pada keluarga ini" pelayan tersebut nampak menghela nafas.

"Tapi percayalah nona, tuan besar adalah orang yang baik, dia tidak akan membunuh orang tanpa sebab...sisi baiknya hanya sudah tertutup oleh rasa egois dan kebencian"tambahnya lagi. Tapi tetap saja Jimin pernah membunuh orang dan itu salah. Yura menutup matanya, badannya bertambah lemas harus menerima kenyataan sangat berat dalam hidupnya.

"Saya yakin nona...kehadiran nona bisa membuat tuan besar yang dulu kembali lagi" Yura tak menjawab, kepalanya masih sakit menerima banyak pikiran.

"Kalau begitu saya pamit dulu" pelayan itu bangkit hendak pergi.

"Bisakah aku memanggilmu ibu?" Pelayan itu tampak terkejut, tapi ia lalu tersenyum bahagia.

"Saya akan merasa sangat tersanjung" balasnya sambil tersenyum. Yura merasa tenang bila dekat dengan pelayan ini. Dirinya terlalu baik dan hangat untuk dianggap seorang pelayan.

"Saya akan kedapur, bila ada apa-apa panggil saya saja" Yura hanya menatap kepergian Ibu.Yura memikirkan kembali setiap cerita dari Ibu.

"Jika sudah berurusan dengan keluarga ini maka akan sulit untuk membebaskan diri.." kalimat itu kembali tengiang-ngiang ditelinganya.

'dosa apa yang aku lakukan tuhan sampai kau menghukum aku seberat ini' batinnya.

Yura bangkit dari kasur berjalan lemas menuju pintu berharap keberuntungan masih mau berpihak dengannya.

Cklek...

pintu itu terbuka, Ia menatap tak percaya ternyata Tuhan masih berbaik padanya. Ia pun segera membuka pintu itu perlahan, melihat kekanan kekiri dan tak menemukan siapapun. Dengan cepat ia menjelajahi rumah besar ini untuk menemukan pintu keluar ,ia berniat kabur.

Sampai langkahnya terhenti ketika ia melihat Jimin berjalan bersama dengan anak buahnya. Dengan sigap ia segera bersembunyi dibawah meja dan berharap Jimin tidak akan menemukannya. Ia dengan jelas melihat anak buah Jimin membawa seorang pria, pria itu tampak memohon ampun pada Jimin. Yura tak bisa mendengar jelas pembicaraan mereka karena posisinya yang lumayan jauh dari Jimin. Sampai akhirnya Jimin tampak menginjak-nginjak tubuh pria tersebut tanpa belas kasihan. Pria itu menjerit kesakitan. Yura menutup mulutnya menatap ngeri dan takut kearah Jimin.  Sampai akhirnya terdengar suara.

  Dorr!!Dorr!!

Dua kali Jimin menembak pria tersebut tepat didadanya. Yura melemas,wajahnya memucat, keringat dingin mulai  bercucuran. Berharap ia buta saja sehingga tidak harus melihat kejadian mengerikan ini. Sampai akhirnya ia sadar Jimin melihat kearahnya, berjalan dengan tatapan tajam dengan pistol yang masih berada ditangannya. Ia menarik kasar Yura keluar dari bawah meja, menggenggam kuat tangan Yura hingga ia merintih kesakitan.

"Sedang berusaha kabur dariku hah!" Gertak Jimin  membuat Yura langsung menangis.

"Sedang berusaha kabur dariku hah!" Gertak Jimin  membuat Yura langsung menangis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|Mafia Sweetheart|✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang