bw.2

9.9K 752 70
                                        

*Bright POV*

Gue kebangun karena sinar matahari yang cerah, secerah masa depan gue.

Kepala gue sakit banget, apa karena gue kegantengan?

Gue berdiri dari kasur trus jalan ke arah pintu untuk ke dapur, mau sarapan.

"Mae, kemarin siapa yang ngantar aku pulang?" Gue duduk di meja yang udah penuh dengan makanan masakan mae.

"Udah mae bilang kan, mulai sekarang Win yang bakal jagain kamu" gue binggung, Win? Emang dia ada disini?

"Win? Dia ada disini mae?" Mae mengangguk, gue pun noleh ke sana sini dan ga nemuin siapa pun selain kita.

"Mae maaf, Win terlambat" gue noleh kearah pintu utama, disitu ada Win dengan kopernya yang segede gaban.

"Mae dia beneran pindah kesini?" Gue berharap mae geleng kepala sih, tapi sayangnya mae malah mengangguk cepat.

Dan gue baru sadar kalau baju yang gue pakai udah berubah, siapa yang gantiin?

"Mae, mae yang gantiin baju aku kan?" Gue ngelihat reaksi mae yang binggung, entah apa yang merasuki gue, tanpa banyak mikir, gue langsung jalan kearah Win lalu menarik pergelangan tangan dia kasar.

"Ikut gue" kata gue dengan nada rendah.

"S-sakit" gue sama sekali ga hiraukan, gue terus tarik dia ke lantai dua.

Gue menghantam tubuhnya ke dinding, lalu meremas lengannya kuat "gue ingetin lo" gue natap mata dia dengan penuh amarah.

Gue bisa melihat dengan jelas matanya yang menahan sakit, tapi gue sama sekali ga merasa kasihan "lo boleh jadi bodyguard atau apapun itu, gue ga peduli" gue berhenti sebentar, lalu gue mendekat.

"Gue paling ga suka kalau ada orang kayak lo nyentuh badan gue sedikit pun, sedikit pun" sebelum gue pergi gue berbalik "jangan pernah panggil ibu gue mae" gue lalu pergi ninggalin dia yang masih meringis kesakitan.

Kalian mungkin ngira gue terlalu alay, tapi gue punya masa lalu yang ga pernah gue lupain.

.

Throwback

Yang terakhir gue ingat itu gue ke klub dan minum, karena tim futsal kita menang, gue minum tanpa mikirin apapun.

Dan setelah gue kehilangan kesadaran, gue ingat gue diantar pulang, tapi gue ga ingat muka dia, atau siapa dia.

Gue kira itu adalah Off atau Tay, namun saat sampai dirumah, gue baru ingat rumah gue kosong, karena orang tua gue harus pergi ke luar negeri.

Gue ingat dia ngelempar gue ke kasur, lalu mulai melepas baju gue "Woy, gausaah, gue bukan bayi, gausah gantiin baju gue" kata gue dengan nada mabuk.

Dia sama sekali ga bersuara, sampai gue ngerasain sesuatu yang nempel di bibir gue, awalnya gue ga bisa nebak itu benda apa, sampai 'benda' itu bergerak.

Gue dengan semua sisa tenaga gue pun mendorong dia dengan sekuat tenaga, karena kamar gue remang-remang, gue ga bisa lihat jelas mukanya.

Gue lihat dia menyeringai lalu mulai naik keatas gue "minggir lo bangsat" gue mendorong mukanya, dia lalu menahan kedua tangan gue, membuat gue sama sekali ga bisa bergerak.

Dengan perlahan dia mendekatkan bibirnya ke bibir gue, dia melumat bibir gue dengan perlahan dan tak lama kemudian, lumatan pelan itu menjadi cepat.

Dia mulai menyium leher gue, dan gue paling benci itu.

Saat dia melepaskan genggamannya, gue kira dia tobat, namun apa yang dia lakukan selanjutnya membikin gue benar-benar ingin ngebunuh siapa pun itu.

shadow || Brightwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang