bw.10

6.3K 570 46
                                        

*author POV*

Bright mengangkat teleponnya yang terus berdering "halo?" Bright menjawab sepelan semungkin karena dia sedang dalam bioskop.

"Bright? Kamu dimana?" Bright membaca nama kontanknya yang ternyata Arm "aku lagi ada di bioskop P', ada apa?" Bisik Bright.

"Tadi P' kalau ngga salah ngelihat Win di klub sendirian tapi P' ga pasti, soalnya P' harus buru-buru, ada urusan" Bright yang tadi serius nonton langsung berdiri dari kursinya, tidak perduli dengan orang yang marah-marah dibelakang.

"P' takutnya dia kenapa-kenapa, mending kamu jemput dia" lanjut Arm "iya P', makasih, aku kesana sekarang" Bright langsung keluar dari barisan kursi bioskop.

Tentu saja Jane sedang menatap Bright dengan tatapan binggung campur pusing "JANE NANTI GUE PESENIN TAXI, GUE ADA URUSAN MENDADAK" teriak Bright tidak perduli dengan tatapan satu bioskop.

Bright langsung menghentikan taxi yang lewat, tapi dia sadar Arm tidak memberi tahu klub yang mana.

Bright langsung bilang klub yang sering mereka datangi.

Tidak butuh waktu lama untuk sampai, karena jalanan sudah lumayan sepi "makasih ya pak" Bright langsung keluar setelah memberi uang ke supir taxi tersebut.

Karena suasana klub yang rame, Bright kesulitan untuk mencari sosok Win.

Hampir lima menit Bright mengelilingi klub yang dipenuhi dengan orang-orang aneh, ada yang sedang dalam keadaan mabuk, begitu pun dalam keadaan sadar, ada yang sedang mojokan, dll.

Sampai akhirnya saat Bright hampir menyerah, dia pun tersenyum lebar saat melihat orang yang sedang ia cari dari tadi.

Tapi senyuman itu berubah menjadi datar dalam sesaat, Bright mengeraskan rahangnya "bangsat."

Bright melihat Win yang dalam keadaan mabuk ditambah Win sedang disentuh oleh pria yang mungkin berusia sekitar empat-puluhan.

'Jijik' batin Bright.

Bright jalan menghampiri mereka dengan ekspresi dingin.

Bright menarik pria tersebut "lo cari masalah dengan orang yang salah" Bright menyeringai, lalu memukulnya dengan membabi buta.

Mungkin nyawa pria tersebut akan dalam bahaya kalau tidak ada yang menahan Bright.

"LEPASIN" teriak Bright, Bright jalan mendekati pria yang sudah tertepar dilantai tersebut "jangan pernah nyentuh yang milik gue."

Bright lalu membawa Win keluar dari klub.

Setelah mereka sampai dimobil, Bright menghela nafas pelan, lalu menoleh ke arah Win "sebenarnya lo kan yang harus jagain gue?" Bright tertawa kecil.

Bright mulai menyalakan mesin mobil "P'Joss... m..makasih ya.. buat martabaknya" Win tersenyum masih dengan mata tertutup "dia aja terus" Bright memutar bola mata malas.

Karena Win tertidur di sepanjang jalan, Bright mau ngga mau harus fokus ke jalan dan sesekali menoleh untuk menatap Win yang sedang tertidur.

.

Tok tok tok

Bright mengetuk pintu setelah sampai dirumah "Frank!" teriak Bright, untunglah Frank langsung membukakan pintu "oh, P', P'Win kenapa?" Frank menatap Win sedikit khawatir "gapapa, udah kamu tutupin pintu aja" Frank mengangguk lalu menutup pintu tidak lupa dikunci.

setelah sampai dikamar Bright, Bright langsung merebahkan tubuh Win dengan hati-hati dikasur, saat Bright hendak pergi ke lemari untuk mengambil baju untuk Win, tiba-tiba Win memeluk Bright dari belakang "maee.." ucap Win pelan.

shadow || Brightwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang