bw.24

4.7K 415 50
                                    

*Win POV*

Jujur gue males banget buat nyanyi, tapi ya kalau sampai dipaksa, mau ngga mau gue ngeluarin suara perak gue. Hehe.

Saat gue balik ke meja para manusia-manusia, mereka langsung seru sendiri.

"ASIK BANGETTTT" "AYANG KUUUU" "WOY SAHABAT GUE TUH" "ANZHAY LAHHHH" "BAPER AKU MAZZZ"

kira-kira itulah teriakan-teriakan mereka.

"BERISIK" teriak gue.

"Hebat banget sih ayang guee" Kevin mengelus kepala gue dengan bar-bar "sat" gue menyiku lengannya.

.

"Oh iya yang, lo mulai besok tinggal ditempat gue aja, gue tinggal sendirian soalnya" kata Kevin tiba-tiba membuat gue heran "kesepian banget" lanjut Kevin.

Gue mengangguk pelan.

Karena malam ini gue minum ngga banyak, jadi gue ngga mabuk sama sekali.

"Lo mau langsung pulang?" Tanya Kevin, gue mengangguk karena emang udah malam banget, gue juga udah capek banget.

"Lo mau tidur ditempat gue aja?" Tanya Kevin lagi, gue ragu diawal, tapi gue pun mengiyakan.

.

"Nih lo pakai kaos gue deh, celana.. lo jangan pakai celana pendek ya, panjang aja" gue menerima kaos yang berwarna putih dah celana panjang berwarna abu-abu milik Kevin.

Setelah gue ganti, gue ingin langsung tidur tapi seseorang mengetuk pintu apartemen milik Kevin.

Gue mengerutkan kening "temennya?" Gue meneriaki nama Kevin yang masih asik main game dikamar "VIN, ADA YANG NGETUK PINTU" teriak gue.

"BUKA AJA YANG" teriak dia balik.

Heran, suka banget teriak-teriak.

Saat gue buka, gue mengerutkan kening binggung campur kaget.

"Kok lo bisa ada disini" dia masih terdiam "gue mau ngomong sama lo" gue menggeleng "gue ngga mau" balas gue.

"Gue ngga nerima penolakan" katanya lalu menarik pergelangan tangan gue dengan paksa "lepasin ih" biasa, tenaga dia jauh lebih kuat.

Dia menarik gue ke tempat yang sepi "lepasin, tangan gue sakit" dia sama sekali ngga peduli.

"Lo apaan sih?" Dia akhirnya melepas tangan gue, saat gue cek, pergelangan tangan gue lumayan merah.

"Gue ngga pernah ngebolehin lo pergi jauh dari gue" ucapnya, gue tertawa kecil "gue bukan budak lo dan apa gue lupa bilang? Mulai besok gue ngga akan kerja bareng lo lagi."

Bright masih terdiam "lo kenapa bisa tau gue disini" gue serem sendiri, karena gue sama sekali ngga pernah kasih tau dimana letak apartemen Kevin.

"Itu ngga penting, gue mau jelasin tentang Jane" mendengar nama itu membuat gue males.

"Kenapa? Apa yang mau lo jelasin? Apa semuanya kurang jelas? Apa lo mau bilang kalau semua yang gue lihat dengan kedua mata kepala gue itu salah?" Kata gue panjang lebar.

"Iya, salah" balasnya.

Gue mengerutkan kening "semua yang lo lihat itu ngga seperti yang lo pikirkan" gue tertawa pelan.

"Apa yang mau lo jelasin? Gue bakal coba untuk percaya" kata gue santai.

.

- beberapa minggu sebelumnya -

*author POV*

"Gue akan pakai cara paksa" ucap Jane "kalau lo ngga mau menjauh dari Win, gue akan pakai cara paksa."

shadow || Brightwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang