bw.23

4.6K 431 40
                                        

*author POV*

Kevin menoleh ke arah Bright lalu menyeringai "untung gue bisa kontrol diri gue ya, yang" Kevin lalu memakai hoodie milik Win.

"Dah ah yuk yang, gue laper banget nih" Kevin merangkul Win lalu jalan melewati Bright yang masih berdiri ditempat dengan tatapan tajam.

"Maaf ya, ayang gue terlalu menggoda" kata Kevin sebelum keluar dari kamar.

.

*Win POV*

"Lu ngapain sih tadi sat" Kevin malah tersenyum polos "gue ngapain emang?" Untung dia temen gue, kalau ngga udah gue buang ke kandang dinosaurus.

"Mau lagi?" Kevin menyeringai.

Gue menggeleng kepala cepat "udahburuanguejugalapar" kata gue dalam satu tarikan nafas "lu ngomong apa ngerap?" Gue menghela nafas "DAHLAH BACOT LU" gue jalan duluan ke mobil.

Dimobil kita cuman ngomongin hal-hal receh.

"Woy, lu traktir kan?" Kevin mengangguk "apa sih yang ngga untuk ayang gue" dia mengedipkan mata ke gue "anjir, WOY ADA POLISI BANGUN" teriak gue karena mobil yang dikendarai kevin sangat laju.

"MAMPUS" Akhirnya Kevin menghantam mobilnya dipolisi bangun, eh? Bangun atau tidur sih?

Yaudahlah.

"Ntar malam gue pengen minum bareng lo lagi, mau ya?" Gue berpikir sebentar "kenapa lo? Mau ngapain ajak-ajak gue minum?" Dia menggeleng kepala pelan "gapapa, gue pengen aja."

Gue akhirnya mengangguk "yaudah deh, tapi gue ajak temen-temen gue ya" untuk jaga-jaga kalau sesuatu terjadi "iya ajak aja, mau sekampung lo ajak, gue juga gapapa."

"DAH SAMPAI" teriak Kevin tiba-tiba, berhasil membuat gue kaget terheran-heran.

"KUTU SEMUT! GAUSAH TERIAK-TERIAK BISA GA LU" teriak gue "lah lu juga teriak-teriak yang" gue mengelus dada "untung gue orangnya sabaran."

"Woy sat, ini tempat makan atau hotel?" Gue terkagum karena melihat tempat makan yang mewah banget "udah yuk yang masuk aja" gue mau ngga mau masuk kedalam karena digandeng Kevin.

Secara digandeng lagi, berasa tuan muda terkaya diplanet pluto gue. Hehe canda.

"Woy sat kenapa lu masih gandeng gue, emang gue anak bayi dua tahun?" Dia terkekeh "udah sih yang, gue suka gandeng lo, biar ngga kelihatan jomblo banget" gue memutar bola mata malas.

"Selamat sore tuan" sapa mba-mba dengan pakaian rapi "atas nama Kevin" ucap Kevin dengan nada datar "baik, mari saya antar."

"Udah woy, gausah gandeng gue lagi, dilihatin orang-orang" Kevin malah kacangin gue.

Gue coba untuk lepasin tangan gue dari dia, tapi malah digenggam semakin kuat 'hah, dahlah.'

"Anjir lu serius sat? Ngapain pakai ruangan gitu sih?" Gue binggung karena mba-mba nya bawa kita keruangan yang berisi meja dan makanan.

"Ini teh apaan, kenapa garpu sama pisaunya banyak banget" Kevin terkekeh "GEMES BANGET GUE SAMA LO" lagi-lagi dia mencubit pipi gue.

Setelah kita selesai makan, gue kekenyangan banget.

"Yang, maaf banget ya, gue ada urusan mendadak di kantor, bentar aja tapi, lo ikut aja ya?" Gue binggung, tapi mengiyakan apa yang Kevin bilang.

Saat kita sudah sampai di kantor yang mewah milik bapak Kevin, semua mata langsung tertuju pada kevin. Mereka juga menunduk saat Kevin lewat.

Tapi ngga banyak juga yang menatap gue dengan tatapan yang susah gue jelasin, terutama kaum hawa.

Itu membuat gue sedikit ngga enak, tapi Kevin lagi-lagi menggenggam tangan gue "gausah dilihatin mereka, lo lihat muka gue aja yang" dia tersenyum.

shadow || Brightwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang