*Win POV*
Malam tiba, daripada kita semua mengurung diri didalam kamar, kita pun setuju dengan ide Gun.
Saat kita sedang kumpul di taman belakang villa, gue terus merhatiin Bright yang terus-terusan nempel ke Jane.
Itu tentu aja membuat gue risih.
"Si Bright, dia kesambet apaan sih? Mau aja di nempelin jin" Gun menatap mereka dengan sinis "WOY NGELIHATIN APAAN" teriak Off tiba-tiba "BERISIK LU TELUR KUDA" Gun memukul kepala Off.
Gue menggeleng kepala pelan lalu menghela nafas panjang.
Gue pengen klarifikasi dengan Bright dan gue selalu menunggu pas dia sendirian, tapi mereka nempel terus.
"Yuk-yuk, main truth or dare" ajak New, kita semua setuju.
Gue sengaja pilih tempat duduk yang jauh dari Bright, agar gue ngga risih kalau dia terus-terusan nempel dengan Jane.
"P', lo bakal pilih truth atau dare?" Gue tanya P'Joss yang duduk sebelah gue. Dia sempat berfikir sebentar "gue bakal pilih jujur deh" gue mengangguk "kalau lo Puimek?" Sekarang gue tanya Puimek yang duduk sebelah gue.
"Gue ok kok dua-duanya" gue mengangguk lagi, gue fokus ke botol yang diputar Tay.
Botol tersebut berhenti tepat di Bright.
"Truth or dare?" Tanya Tay "tantangan" jawab Bright pasti "GUE TANTANG LO MELUK ORANG YANG LO SUKA" kata Tay semangat.
Gue gugup tanpa alasan, gue memainkan jari-jari gue.
Tapi Bright yang dari tadi terus-terusan menatap Jane membuat gue tambah gugup, dia sama sekali ngga noleh ke gue.
"BURUAN WOY" teriak Off, saat itu juga semua orang membulatkan mata, termasuk gue.
Gue melihat langsung Bright mencium Jane tepat dibibirnya, dengan satu tangan memegang pipi Jane.
Sakit.
Hati gue benar-benar sakit saat ini.
"Bright.. apa lo ngga mau jelasin ke mereka semua?" Ucap Jane setelah Bright melepas ciuman mereka.
"Hm.. apa kurang jelas?" Bright menyeringai, lalu mulai merangkul Jane "apa kurang jelas, kalau bidadari disamping gue udah milik gue?" Bright tersenyum manis ke arah Jane.
Semuanya hening.
Gue lagi-lagi ngga munafik dan mengakui kalau hati gue benar-benar sakit, seharusnya gue ngga harus menonton adegan yang mampu membuat gue hancur.
"Y-yaudah, kita lanjut aja" ucap Tay mencoba untuk mencairkan suasana, pikiran gue kosong, gue sama sekali ngga fokus.
"Win.. botolnya berhenti di lo" ucap Puimek pelan, gue baru sadar kalau semua mata tertuju ke gue.
"Ah maaf, gue pilih jujur" Tay berpikir sebentar "ucapkan kata-kata yang ingin lo sampaikan ke seseorang disini, tapi jangan nyebut namanya" potong Gun.
Gue mengerti apa yang dimaksud Gun, gue menghela nafas pelan "terima kasih, lo udah membuat gue merasa disayang, lo udah membuat gue merasa berharga, walaupun itu semua hanyalah lelucon, setelah sekian lama akhirnya gue bisa merasakan pelukan lo yang membuat gue nyaman."
"Setiap kali gue sama lo, gue selalu merasa aman dan makasih lo udah berhasil membuat gue hancur untuk ketiga kalinya."
P'Joss mengelus pelan punggung gue, mencoba untuk menenangkan gue "makasih ya P'" gue tersenyum tipis ke P'Joss yang mengangguk pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/236951891-288-k328155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
shadow || Brightwin ✔
Fanfiction[COMPLETED] "Gue paling ngga suka kalau lo menjauh atau pergi sama orang lain selain gue, karena gue ngga mau kehilangan lo lagi" - Bright bucinrawit . BXB!! Yang homophobic, tolonk jangan salah lapak :"D (Bahasa kadang baku kadang ngga) Cerita bl p...