bw.16

4.7K 471 14
                                        

*Win POV*

Saat gue sedang melewati daun-daun yang lebat didalam hutan yang hanya ada beberapa lampu ini, gue berharap untuk mendapat spot bagus untuk menonton kembang api lebih jelas.

Tapi setelah gue berhasil menemui spot itu, bukan pemandangan indah yang gue dapetin tapi malah sebaliknya.

Gue melihat Jane yang sedang mencium Bright sambil melingkarkan tangannya dileher Bright dan gue juga melihat dengan jelas kalau tangan Bright melingkar dipinggang Jane.

Hancur.

Hanya satu kata itu yang mampu menggambarkan situasi hati gue saat ini.

Sepertinya Jane menyadari keberadaan kita, gue bisa melihat dengan jelas, dia menyeringai lalu lanjut mencium Bright lebih dalam.

Awalnya gue mencoba untuk kuat, tapi gue ngga bisa membohongi diri gue sendiri kalau gue benar-benar hancur saat ini.

"Sialan" kesal Puimek "awas aja lo Jane, dasar uler" gue langsung menahan lengan Puimek saat dia hendak jalan ke arah mereka.

"Kita balik ke villa aja ya" gue tersenyum miris ke arah Puimek, gue melihat ekpresi Puimek yang jelas kesal tambah marah, begitu pun dengan Gun.

.

"Gue ngga ada hak untuk ngelarang dia Gun.. lo kan tau kita belum ada status resmi, kita juga bukan siapa-siapa dan dia juga seharusnya sama cewek cantik kayak Jane, bukan gue.." Gue menatap kasur yang sedang gue duduki.

New mengelus pelan pundak gue "Win, gue yakin dia bukan orang kayak gitu" New menatap gue dengan ekspresi yang sulit dijelaskan, gue hanya tersenyum tipis.

"Iya, gue juga yakin dia bukan orang yang kayak gitu" Win menatap New lalu Gun "tapi apa yang tadi kita lihat kurang jelas?" Gun dan New tidak bisa berkata-kata.

"Gue mau keluar bentar ya, mau nyari angin malam" gue berdiri dari kasur "kita temenin" gue menggeleng "gue ngga bakal diculik kok, tenang aja" walaupun gue percaya mereka masih ngga akan ngebiarin gue keluar malam-malam sendirian, tapi gue benar-benar butuh waktu sendiri untuk berpikir.

Gue terus jalan tanpa arah, pikiran gue dipenuhi oleh adegan tadi. Jane dan Bright juga ngga kelihatan di villa.

Gue menutup mata, menarik nafas panjang lalu membuangnya dengan perlahan.

Disaat itu juga gue tersandung sesuatu yang membuat gue jatuh, awalnya gue ngira kaki gue hanya terkilir, tapi saat gue menyentuh kaki gue, gue melihat tangan gue yang dipenuhi dengan darah.

Sial, kaki gue ternyata tergores sesuatu dan lumayan parah.

Gue menoleh ke kanan dan kiri, tapi disini sepi banget.

Saat gue mencoba untuk berdiri agar bisa kembali ke villa, tiba-tiba gue merasa kepala gue dipukul oleh sesuatu yang keras seperti batu atau kayu, rasa perih langsung memenuhi kepala gue.

Dan saat itu juga pandangan gue menjadi buram lalu gelap.

.

*author POV*

"Woy gue seriusan ngga tenang nih si Win keluar sendirian malam-malam" kata Gun sambil bergerak tidak nyaman.

Gun akhirnya berhenti mondar mandir saat seseorang mengetuk pintu kamar "kalian liat Win?" Joss terlihat sedikit khawatir "kenapa P'?" Tanya Gun dan New kompak "gapapa, gue cuman ngga ketemu dia dimana pun" Gun dan New terdiam sebentar.

"P', tadi Win minta waktu sendiri, trus dia keluar dari villa sendirian" kata Gun sambil tertawa canggung "kalian percaya sama dia? Apa kalian pasti dia bisa jaga diri? Udah ayo buruan" Gun dan New langsung bergegas keluar dari kamar.

shadow || Brightwin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang