17. Candy

891 156 51
                                    

*

     Gadis kecil nan imut itu berlari membelah gelapnya kaki bukit dekat rumahnya, bukan tanpa alasan ia belarian di malam hari ini! Sesorang yang tidak ia kenal mengejar saat ia berjalan seorang diri ke mini market.

Entalah! Ia sendiri tidak tahu alasan wanita jelek itu mengejarnya.

Gadis 10 tahun itu terus berlari, tanpa menyadari ia sudah terlalu jauh dari pemukiman.

Seharusnya tadi ia tidak perlu berlari, tidak seharusnya ia berlari karena terkejut akan wajah menakutkan wanita tua itu. Ia menyesal sekarang.

Wanita tua itu masih mengejarnya, dan gadis itu terus berlari tanpa meneliti pijakannya.

Di gelapnya hutan, ia tejatuh ke dalam lubang besar. Ia sengaja tidak berteriak agar wanita tua nan jelek itu tidak menemukannya disini.

Tak tahu sampai kapan ia akan berdiam diri di sana, yang ia pikirkan hanyalah bumonimnya. Seharusnya ia mendengar perkataan eomma nya tadi.

Sekarang ia hanya bisa menangis dalam diam, tidak ada yang bisa ia lakukan.

Jika ia berteriak! Itu sama saja membuat wanita tua itu menemukan dirinya. Dan lagi pula siapa yang akan menolongnya di hutan saat malam ini? Tidak akan ada orang lain di sana.

Bbughkkk

"AAAAAAKKKGGHHHHHH

*

     Jessica terbangun dari mimpi buruknya, mengatur nafasnya yang memburu karena ketakutan.

Lagi! Ini sudah kesekian kalinya ia memimpikan wanita tua yang mengejarnya waktu kecil. Wajah wanita nan jelek itu masih terekam jelas diingatannya, ia tidak bisa melupakan kejadian itu.

Jessica meraih ponselnya yang berada di atas nakas, sekedar melihat jam berapa sekarang.

06.58

Ia harus bersiap ke kantor.

Selesai dengan rutinitasnya, Jessica segera melangkah keluar kamar. Namun saat ia berada di meja makan, ia disuguhi pemandangan yang akhir-akhir ini tidak lagi ia lihat.

Yuri! Suaminya itu tengah menata meja makan.

Sikap Yuri membuat Jessica kebingungan! Bukankah mereka masih perang dingin? Bukankah mereka belum baikan? Tapi kenapa Yuri bersikap seperti ini?

Ada apa dengan laki-laki aneh itu?

"Morninggg" Yuri yang menyadari kehadiran Jessica, segera mengembangkan senyuman di wajah tampannya

Jessica tidak membalas, ia masih mencerna apa yang sedang terjadi pagi ini.

"Sica, ayo sarapan! Nanti kau terlambat" seru Yuri

Yuri segera ambil tindakan, ia menarik pelan sang istri untuk duduk di kursi meja makan. Bahkan senyumannya tidak luntur sedikitpun.

"Waegeure?" Heran Jessica, ia menatap penuh selidik ke arah Yuri

Mendengar hal itu, Yuri malah menatap bingung ke arah Jessica. Ia bersikap seakan-akan tidak mengerti kenapa sang istri menatapnya seperti itu.

"Kau bersikap baik pagi ini karena ingin meracuni ku?" Todong Jessica

Tentu ia harus berhati-hati, ia dan Yuri sedang terlibat konflik. Bagaimana bisa laki-laki itu bersikap baik dengan musuhnya?

"Eoh! Bukankah aku memang bersikap baik pada mu?" Yuri memasang wajah polosnya

Melihat wajah dingin Jessica, Yuri kembali bersuara. "Kita harus bersikap seperti semula! Kau sendiri yang bilang jika kau risih dengan kediaman kita" ucap Yuri

GG VILLAGETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang